Memperbaharui Pengelolaan Pendidikan, UIN SUKA Lakukan Kunjungan ke UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pemberian cindera mata dari Dr. H. Jarot Wahyudi, SH., M.A selaku Ketua Pusat Studi Manajemen Pendidikan tinggi kepada Direktur Keuangan Dr. Ardianto, SE., M.Si., Ak., CMA., CA. (Foto: Khefti Al Mawalia)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) menerima kunjungan dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Rabu (17/11) di Ruang 305, Lantai 3, Kantor Manajemen Kampus C UNAIR. Kini UIN Sunan Kalijaga (SUKA) kini sedang menyiapkan dirinya menjadi PTN BH dengan melakukan sharing program dengan UNAIR yang disambut oleh Direktur Keuangan Dr. Ardianto, SE., M.Si., Ak., CMA., CA, Ketua Airlangga Global (AGE) Iman Harymawan, Ph.D, Ketua Badan Kerja Sama dan Manajemen Pengembangan Dr. Eko Supeno, Drs., M.Si. 

Dr. H. Jarot Wahyudi, SH., M.A selaku Ketua Pusat Studi Manajemen Pendidikan tinggi mengungkapkan bahwa kedatangannya ke UNAIR bukan tanpa sebab melainkan ada tiga hal baik pengetahuan maupun skill yang perlu dipelajari dari kampus World Class University ini. Pertama, belajar menjadi PTN BH dan cara mendapatkan pendapatan setelah menjadi PTN-BH. Kedua, mempelajari manajemen international office dengan mengembangkan hubungan internasional yang bisa mendukung perguruan tinggi menjadi World Class University. Ketiga, mempelajari mengenai pengembangan kerja sama di UNAIR. 

“Dari kunjungan ini kami mendapatkan ilmu dan pelajaran yang sangat luar biasa dari UNAIR. Kita jadi punya pengetahuan dan sedikit keterampilan bagaimana seharusnya mengelola lembaga dengan good university governance,” tuturnya. 

Ia berharap kedepannya, UIN SUKA menjadi lebih baik, dan sehat dalam prinsip tata kelola universitas yang baik. “Mudah-mudahan 3-5 tahun ke depan universitas kita sudah menjadi PTN BH,” harapnya.

Suasana Diskusi UNAIR dengan UIN Sunan Kalijaga Yogayakarta. (Foto: Agus Irwanto)

Kunjungan itu pun disambut hangat oleh UNAIR Dr. Ardianto, SE., M.Si., Ak., CMA., CA, selaku Direktur Keuangan UNAIR mengatakan untuk menjadi sebuah PTN BH perlu adanya keselarasan yang terjalin antar semua pihak di internal kampus. Pertama keselarasan, adanya filosofi organisasi yang dibangun.  

“Sehingga menjadikan pimpinan baik fakultas, maupun unit kerja berlomba-lomba menjadikan unit yang dipimpinnya menjadi bermakna bagi pencapaian tujuan organisasi,” katanya. 

Kedua terukur, capaian kinerja harus terukur dan dapat dikuantifikasi sebagai bahan untuk pengendalian dan pemberian reward. Ketiga terpuji, adanya penghargaan atau reward bagi fakultas atau unit kerja terbaik. Keempat terlindungi, terdapat peraturan SK Rektor yang melindungi aktivitas agar pelaksanaan kegiatan tidak melanggar ketentuan dan mencakup perlindungan terhadap kesejahteraan karyawan. 

“Perlu diketahui juga bahwa sejak menjadi PTN BH UNAIR juga membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pegawai/karyawan untuk menjajaki jenjang karir di UNAIR. Selain itu kita juga memiliki keleluasaan untuk menentukan UKT sendiri tapi tidak boleh melampaui rata-rata,” paparnya. 

Diakhir, Dr Ardianto mengatakan bahwa dengan dijadikannya UNAIR menjadi PTN BH, UNAIR dapat mengelola keuangannya secara mandiri dengan memanfaatkan SDM yang ada. 

Penulis: Khefti Al Mawalia 

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp