Gaungkan Campaign Paw Hero, Fenix Animal Care Ajak Masyarakat Lebih Peduli pada Hewan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sesi Tanya Jawab “Fenix Talks Paw Hero: Hero for The Silents Ones” pada Minggu (14/11/2021). (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Apresiasi para street feeder dan rescuer hewan, Fenix Animal Care, startup besutan mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar webinar bertajuk “Fenix Talks Paw Hero: Hero for The Silents Ones” pada Minggu (14/11/2021). Webinar yang diselenggarakan secara daring melalui zoom meeting itu juga menjadi wadah bagi para pecinta hewan yang ingin ikut berkontribusi memberi makan dan menyelamatkan hewan di jalanan.

Dalam sambutannya Marvin Ariel Johannes selaku salah satu founder Fenix Animal Care mengungkapkan, dalam Campaign Paw Hero, Fenix mengajak para pecinta hewan membagikan momennya menyelamatkan hewan atau memberi makan hewan di jalanan dalam bentuk foto di Instagram. Selain itu, para pecinta hewan juga dapat berdonasi melalui kitabisa. Ia menambahkan, semua dana yang terkumpul, nantinya akan disumbangkan ke seluruh organisasi pecinta hewan.

“Kami mengharapkan dengan mengadakan campaign ini, kita dapat mematahkan stigma Indonesia yang menduduki peringkat pertama dalam menyebarkan konten penyiksaan hewan. Kami yakin masih banyak masyarakat Indonesia yang peduli pada hewan,” tutur Marvin. 

Pada kesempatan webinar tersebut, hadir dua narasumber yaitu, drh. Nurul Muqlissah selaku dokter hewan dan Alyssa Chiara H.T. selaku founder @unairpedulihewan. Kedua narasumber tersebut membagikan cerita tentang kekerasaan pada hewan hingga menyelamatkan hewan dari kekerasan tersebut.

drh. Nurul menyampaikan, untuk mensejahterakan hewan ada lima kebebasan yang perlu dilakukan. Salah satunya, mencukupi kebutuhan nutrisi dan kebutuhan air. Menurutnya, memberi makan hewan secara berlebihan hingga menyebabkannya obesitas telah termasuk ke dalam penyiksaan pada hewan tersebut.  Selain itu, manusia juga perlu memahami ketidaknyamanan dan memperhatikan kesehatan hewannya.

“Kemudian, membebaskan hewan dalam mengekspresikan perilaku normal. Terakhir ialah membebaskan hewan dari rasa takut dan penganiayaan, entah takut terhadap lingkungan, temannya sendiri, atau pemiliknya sendiri,” lanjutnya. 

Ia juga memaparkan, setelah mengalami tindakan abusive, segera bawa hewan tersebut ke dokter hewan. Hewan yang mengalami tindakan abusive perlu disembuhkan dari trauma yang telah dialaminya.

“Dalam menyembuhkan trauma, ada beberapa tips yang dapat diterapkan. Pertama, lakukan evaluasi perilaku yang berubah dari latar belakang tindakan abusive. Kemudian lindungi dari situasi yang tidak menyenangkan, penuhi kebutuhan emosionalnya, berikan mainan untuk mengatur tingkat stress. Terakhir, pemilik melakukan pendekatan secara intens, seperti membelai lembut, memberi makanan kesukaan,”jelasnya.

Dalam pemaparannya, Alyssa mengajak pecinta hewan untuk mulai menyelamatkan hewan dari street feeding dan tidak menyiksa hewan liar. Ia juga mengajak para pecinta hewan untuk membawa botol berisikan makanan hewan yang dibagikan pada hewan di jalanan. (*)

Penulis: Alysa Intan Santika

Editor: Nuri Hermawan 

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp