Kuliah Tamu Akuakultur UNAIR Banyuwangi Kupas Tuntas Teknologi dan Manajemen Pembenihan Udang Vannamei

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kuliah Tamu Akuakultur UNAIR Banyuwangi Kupas Tuntas Teknologi dan Manajemen Pembenihan Udang Vannamei. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Benih udang atau biasa kita kenal dengan sebutan benur (benih udang, red) merupakan salah satu aspek penting dalam pengembangan budidaya udang di Indonesia. Tanpa adanya benur, maka budidaya pembesaran udang, maupun pengolahan udang vannamei tidak dapat berjalan. Sehingga pembenihan udang vannamei memiliki peran penting dalam keberlangsungan budidaya udang vannamei di Indonesia. 

Sebagai upaya dalam mengenalkan perkembangan teknologi dan manajemen pembenihan udang vannamei. FPK PSDKU UNAIR Banyuwangi menggelar kuliah tamu dengan tema “Teknologi dan Manajemen Pembenihan Udang Vannamei” yang diadakan secara online pada Sabtu (13/11/2021). Materi tersebut dibawakan oleh Muhammad Fuadi, S.Pi., M.Si., yang merupakan Aquaculture Technology & Development Supervisor PT. Suri Tani Pemuka Japfa. 

Dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan bahwa PT. Suri Tani Pemuka memiliki 3 divisi akuakultur meliputi Upstream (produksi pakan ikan), midstream (pembibitan dan budidaya), dan downstream (pemrosesan dan distribusi). PT. Suri Tani Pemuka melaksanakan sistem akuakultur terintegrasi meliputi teknologi pendederan, teknologi pembenihan, teknologi induk, teknologi induk, teknologi akuakultur pembesaran yang didukung teknologi pakan berkualitas (kolam, tambak, KJA), proses pemanenan dan pemasaran/ekspor. 

“Untuk alur operasional hatchery sendiri meliputi beberapa tahap, tahap karantina induk, kemudian reproduksi/maturasi, pemeliharaan larva, dan pemanenan,” jelasnya.

Fase pemeliharaan di hatchery, sambung Fuadi, terdiri dari beberapa proses. Tahap pertama adalah persiapan kolam, persetujuan manajemen dan sarana prasarana, setelah semua siap tahap selanjutnya adalah penebaran. Tahap tersebut meliputi pengisian air bak, treatment dan adjustment, kemudian dilanjutkan tahap pemeliharaan selama 15-22 hari. Selanjutnya Pengelolaan air (pumping) dengan sistem pre treatment 1,2,3, dan pengelolaan pakan bagi benur. Pakan benur sendiri menggunakan plankton yang memiliki daya cerna yang baik dan cepat. Kemudian tahap terakhir adalah pemanenan.  

“Selain itu juga terdapat proses engineering yang menerapkan perekayasaan sumberdaya, lingkungan dan pemeliharaan terkendali untuk mendapatkan benur sehat dan tahan penyakit dengan performa tinggi,” tutupnya.

Penulis: Ananda Wildhan Wahyu Pratama

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp