Kenalkan Prospek Kerja Budidaya Sidat, FPK UNAIR Banyuwangi Undang General Manager Sidat Labas

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kenalkan Prospek Kerja Budidaya Sidat, FPK UNAIR Banyuwangi Undang Owner Sidat Labas. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Produk pasar Indonesia di kancah nasional dan internasional didominasi oleh tiga bidang, pertanian, peternakan, dan perikanan. Perikanan merupakan komoditas unggul di Indonesia, bahkan volume produksi produk perikanan hanya turun 1% saat pandemi. Budidaya sidat menjadi salah satu komoditas unggul perikanan tersebut, namun masih banyak mahasiswa yang tidak percaya diri dalam menjalani profesi tersebut. Sehingga kebanggaan terhadap keahlian profesi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan diri. 

Mengatasi permasalahan tersebut, FPK PSDKU UNAIR Banyuwangi menggelar kuliah tamu dengan tema “Teknologi, Manajemen, dan Prospek Budidaya Sidat”, sebagai upaya dalam mengenalkan prospek kerja budidaya sidat bagi mahasiswa. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Jumat (12/11/2021) secara online melalui platform zoom meeting, dan mengundang Angga Kurniawan, M.Si., selaku General Manager PT. Laju Banyu Semesta.

Angga menyampaikan bahwa Perjalanan ikan sidat di indonesia sebagai peluang komoditi internasional sejak 2013 hingga sekarang mengalami peningkatan dari segi produksi hingga pengadaan pakan, dan teknologi penunjang. Hal tersebut dikarenakan benih sidat yang melimpah di alam, sumber daya manusia berlatar belakang perikanan melimpah, pelaku usaha mengharapkan komoditas berprofit tinggi, dan agribisnis perikanan adalah pilihan bangkit di masa pandemi. 

 “Selain itu, sekitar 6 – 7 jenis ikan sidat sudah dikenal di ekspor-impor internasional, dan gizi ikan sidat lebih tinggi daripada ikan salmon,” jelasnya.

Keberadaan ikan sidat, sambung Angga, belum dimanfaatkan secara optimal di beberapa daerah potensial seperti Sumatera, Sulawesi, Ambon, Papua, dan Nusa Tenggara. Sehingga perlu adanya sosialisasi mengenai pembangunan industri sidat (pelatihan, edukasi, riset, kerjasama produksi) untuk menciptakan perluasan kemampuan dan pengetahuan baik mengenai CBIB dan pengolahan ikan sidat. 

“Sehingga kami berinisiatif untuk melakukan peningkatan teknologi dengan menciptakan e-learning digital information dengan nama Digital Media Sidat Labas yang menyediakan informasi mengenai update info sidat, keilmuan, kemitraan, teknik budidaya dll yang dapat diakses secara gratis,” ungkapnya.

Pada akhir materinya, Angga berpesan bahwa potensi budidaya sidat di Kabupaten Banyuwangi sangatlah luas. Sehingga peran mahasiswa dalam pengembangan sidat di Banyuwangi dibutuhkan secara maksimal, agar nantinya sidat mengalami peningkatan produksi tiap tahunnya. 

“Ikan sidat di Banyuwangi sangat berpotensi untuk dikembangkan dan sangat diperlukan lebih banyak inovasi untuk pengembangan dan profit yang lebih tinggi,” tutupnya.

Penulis: Ananda Wildhan Wahyu Pratama

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp