Kombinasi Sel Punca dan Vitamin C untuk Terapi Penuaan Kulit

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh Daily Express

Penuaan kulit atau skin aging dapat terjadi karena interaksi berbagai faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik yang berperan dalam penuaan kulit misalnya proses seluler yang berlangsung terus-menerus serta diperngaruhi oleh faktor genetik. Sedangkan faktor ekstrinsik yang berpengaruh dalam penuaan kulit yaitu lingkungan, termasuk di dalamnya sinar ultraviolet (UV), radiasi infared, polusi udara, asap rokok, alkohol, sinar matahari, obat-obatan, stres, dan makanan atau diet. Sekitar lebih dari 80% penuaan kulit disebabkan karena paparan kronis sinar UV pada area yang tidak terlindungi pakaian, misalnya wajah, leher, tangan, lengan, dan tungkai bawah. Penuaan akibat paparan kronis sinar UV juga bisa disebut photoaging. Gejala photoaging yang dapat muncul yaitu munculnya kerutan kasar, kulit yang menjadi kasar, kulit menjadi lebih kering, kulit pucat, munculnya bercak pigmentasi/bercak kehitaman, elastisitas kulit menurun, dan teleangiektasia/pelebaran pembuluh darah pada kulit.

Sinar UVA dan UVB selain dapat menyebabkan photoaging, juga dapat menyebabkan kanker kulit. Oleh sebab itu wajib untuk memberikan perlindungan pada kulit dengan menggunakan baju tertutup, topi, kacamata, dan tabir surya/sunscreen. Beberapa hal tersebut juga menjadi salah satu terapi untuk mengatasi photoaging. Terapi yang menjadi lini pertama untuk photoaging yaitu retinoid topikal dan asam alfa hidroksi (alpha hydroxy acid/AHA). Antioksidan, seperti vitamin C, baik diminum maupun dioleskan/topikal juga sering digunakan dalam terapi photoaging. Vitamin C topikal merupakan antioksidan yang dapat memicu depigmentasi dan sintesis kolagen.

Beberapa terapi lain yang digunakan yaitu bedah kimia, electrosurgery, microdermabrasion, microneedling, injeksi Botox, injeksi filler, radiofrequency, ultrasound, serta laser ablatif maupun non-ablatif. Laser dapat digunakan sebagai ‘penghantar’ obat topikal supaya dapat diserap secara maksimal oleh kulit. Salah satu laser ablatif yaitu CO2 fractional laser yang dapat menciptakan lubang mikroskopik sehingga dapat mempermudah penyerapan obat topikal. Proses ini dikenal sebagai laser-assisted drug delivery (LADD).

Teknologi yang semakin maju sehingga membuat modalitas terapi juga semakin bertambah-tambah. Salah satu yang sering diteliti yaitu menggunakan sel punca atau stem cell. Salah satu sel punca yaitu berasal dari membran amnion (amniotic membrane stem cells/AMSCs) merupakan sel punca dari membran amnion plasenta bayi baru lahir yang tidak digunakan lagi. Jaringan yang berasal dari fetus kaya akan sel mesenkim yang bisa berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel lain. AMSC-conditioned medium (AMSC-CM) mengandung banyak faktor pertumbuhan dan sitokin yang dapat meningkatkan proliferasi dan migrasi sel fibroblas dermis dan keratinosit epidermis serta sintesis kolagen dan fibroblas. Salah satu penelitian membuktikan bahwa penggunaan AMSC-CM pada pasien photoaging setelah dilaser menggunakan YAG erbium fractional laser 2950 nm dapat memperbaiki pigmen kulit, kelembaban, dan elastisitas kulit. Penelitian lain melaporkan bahwa kombinasi AMSC-CM dan vitamin C setelah microneedling dapat memperbaiki kerutan, bercak UV, dan pori-pori.

Penelitian yang dilakukan di Poli Rawat Jalan, Departemen Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, untuk mengevaluasi efikasi penggunaan AMSC-CM dan vitamin C pada pasien photoaging setelah diberi terapi CO2 fractional laser memberikan hasil yang cukup memuaskan. Sebanyak 30 pasien yang memenuhi kriteria dipilih menjadi subjek dalam penelitian ini. Pada subjek akan dilakukan terapi awal berupa krim tretinoin (0,025%) dan tabir surya (SPF 30) selama 2 minggu sebelum diterapi menggunakan AMSC-CM dan vitamin C. Penggunaan tretinoin untuk mengurangi efek samping hiperpigmentasi setelah terapi laser. Kemudian subjek akan diberikan topikal AMSC-CM dan topikal vitamin C setelah dilaser menggunakan CO2 fractional laser. Intervensi ini dilakukan sebanyak tiga kali dengan interval 4 minggu. Hal yang dinilai dalam penelitian ini yaitu kerutan, bercak, pori-pori, dan warna kulit menggunakan Janus 3D Facial Analysis System. Penilaian ini dilakukan sebelum terapi (evaluasi I), 4 minggu setelah terapi pertama/sebelum sebelum terapi ke-2 (evaluasi II), dan 4 minggu setelah terapi ke-3 (evaluasi III).

Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu adanya perbaikan signifikan kerutan pada evalasi I ke evaluasi II dan evaluasi I ke evaluasi III. Perbaikan pori-pori dan bercak juga ditemukan pada evaluasi I ke evaluasi II. Sedangkan warna kulit tidak mengalami perbaikan yang signifikan dalam penelitian ini. Tidak ada perbaikan warna kulit yang signifikan disebabkan karena tipe kulit orang Indonesia kebanyakan berada pada Fitzpatrick IV dan V akibat paparan matahari sepanjang tahun. Perbaikan dominan pada evaluasi I ke evaluasi II disebabkan karena kebanyakan pasien berada pada skala Glagow III yang dominan kerutan, pori-pori, dan bercak hitam. Penggunaan CO2 fractional laser sangat membantu untuk mengantarkan faktor pertumbuhan yang terkandung pada AMSC-CM untuk dpaat diserap dengan baik oleh kulit. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu tidak adanya pemeriksaan histopatologi untuk melihat perubahan struktur kulit lebih jelas setelah diberi intervensi AMSC-CM dan vitamin C.

Dengan hasil penelitian yang cukup memuaskan dapat disimpulkan bahwa penggunaan topikal AMSC-CM dan vitamin C setelah terapi CO2 fractional laser dapat memperbaiki kerutan, pori, dan bercak hitam pada kulit photoaging.

Penulis: Prof.Dr.Cita Rosita Sigit Prakoeswa,dr.,Sp.KK(K)

Informasi lengkap dari artikel ini dapat dilihat di:

https://medic.upm.edu.my/upload/dokumen/202109220037076)_2021_0012.pdf

Efficacy of Amniotic Membrane Stem Cell  Conditioned Medium (AMSC-CM) and Vitamin C Following CO2  Fractional Laser for Photoaging Therapy

Trisniartami Setyaningrum, Vidyani Adiningtyas, Riyana Noor Oktaviyanti, Menul Ayu Umborowati ,Muhammad Yulianto Listiawan, Budi Santoso, Cita Rosita Sigit Prakoeswa

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp