Bersama Wakil Ketua MPR, Pascasarjana UNAIR Berikan Rekomendasi Peningkatan Daya Saing Bangsa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Wakil Ketua MPR RI Dr. Lestari Moedijat, S.S., M.M. saat memberikan kuliah umum di SPS UNAIR. (Sumber: istimewa)

UNAIR NEWS – Sekolah Pascasarjana (SPS) Universitas Airlangga menyambut kedatangan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Dr. Lestari Moedijat, S.S., M.M. Selasa (9/11/2021), agenda kunjungan kerja MPR RI ke Jawa Timur tersebut diisi dengan kuliah umum bertajuk Leaders Talk: Daya Saing Bangsa Pasca Pandemi.

Dalam kesempatannya, Dr. Lestari menyebut bahwa daya saing Indonesia masih tergolong biasa-biasa saja. Pernyataan tersebut mengacu pada IMD World Competitiveness Ranking 2021 di mana Indonesia masih menempati urutan 37 di antara 64 negara. Padahal, Indonesia memiliki pondasi dan sumber daya yang sangat besar yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk pembangunan dan meningkatkan daya saing global.

Untuk itu, Dr. Lestari menyebut ada enam pilar penting yang perlu dipacu dalam 24 tahun ke depan demi meraih target Indonesia Maju 2045. Pilar tersebut mencakup pemahaman lingkungan bisnis, menjangkau talenta dan kemampuan, memperkuat pendidikan, mendukung pengembangan bakat, serta meningkatkaan keterampilan kejuruan dan teknis.

“Dari berbagai tantangan tersebut, saya ingin menyoroti salah satu model atau penawaran solusi, yakni Teori U,” tutur perempuan kelahiran Surabaya tersebut.

Teori yang digagas Otto Scharmer tersebut merupakan metode manajemen perubahan yang Dr. Lestari yakini mampu diadopsi Indonesia. Langkah pertama adalah co-initiating dengan membangun pemahaman melalui mendengarkan sekitar. Kedua, co-sensing yang menekankan observasi di tempat-tempat potensial dengan pemikiran terbuka.

“Selanjutnya adalah presencing dengan menghubungkan dengan sumber inspirasi dan kemauan. Lanjut dengan co-creating yang menekankan eksplorasi dan inovasi bagi masa depan. Terakhir, co-evolving dengan membentuk ekosistem baru yang memfasilitasi inovasi dan pembaruan,” jelas Dr. Lestari.

Sementara itu Direktur SPS UNAIR Prof. Badri Munir Sukoco, S.E., MBA., Ph.D. dalam sesi opening speech menyampaikan tiga rekomendasi yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan daya saing bangsa. Rekomendasi pertama terkait industri strategis yang diperlukan untuk transformasi ekonomi Indonesia, baik tingkat daerah maupun nasional.

Kedua adalah inovasi berbasis teknologi dan pengetahuan untuk transformasi ekonomi dan pengembangan industri strategi. “Terakhir adalah ekosistem inovasi yang sehat dengan dukungan universitas kelas dunia dan pemerintah daerah sebagai media akselerasi,” imbuh Prof. Badri.

Gelaran itu sendiri digelar secara daring via Zoom Meeting. Selain itu kuliah umum tersebut juga disiarkan secara live oleh setidaknya 21 jaringan radio di Jawa Timur. Usai memberikan kuliah umum di SPS UNAIR, Dr. Lestari dan rombongan sendiri bertolak ke Kampus C UNAIR untuk melakukan audiensi dengan pimpinan Dekanat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM). (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp