Dies Natalis Ke-67 UNAIR, Gus Ali Pesan Cendikiawan Jangan Lupakan Sejarah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Gus Ali saat memberikan tausiyah dalam rangka Dies Natalis Ke-67 Universitas Airlangga, Rabu (10/11/2021). (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Setiap insan di dunia tentu ingin menggapai impian dan cita-citanya untuk bisa hidup sukses dunia dan akhirat. Banyak dari mereka yang berusaha dan berjuang mati-matian untuk bisa sukses. Lantas, bagaimana kunci sukses itu?

Dengan dilingkupi oleh suasana yang penuh dengan semangat, duduk berjajar para profesor dan pimpinan besar Universitas Airlangga (UNAIR) termasuk Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak selaku rektor UNAIR dalam mendengarkan ceramah yang disampaikan Gus Ali seputar kunci sukses. Ceramah tersebut disampaikan oleh Gus Ali Mashuri pada acara Dies Natalis yang ke-67 Universitas Airlangga, Rabu (10/11/2021).

Gus Ali menuturkan, salah satu kunci sukses itu adalah dengan jangan melupakan sejarah. Kita tidak boleh melupakan sejarah. Barangsiapa yang melupakan sejarah, bersiap-siaplah digulung oleh sejarah itu sendiri.

Gus Ali menyampaikan bahwa kehidupan kita pada hari ini tidak bisa terlepas dari sejarah orang-orang terdahulu. Sebab melalui sejarah, umat manusia dapat mengetahui sebab-sebab keberhasilan dan sebab-sebab kehancuran.

“Banyak orang sukses karena cerdas membaca sejarah. Sebaliknya banyak orang gagal tidak mampu menemukan cita-citanya, tergulung oleh sejarah karena tidak mampu memahami sejarah itu sendiri,” katanya.

Sukses tidak datang dengan tiba-tiba, hal itu juga tidak hanya membutuhkan usaha kuat saja tetapi termasuk faktor niat. Niat yang baik menentukan kualitas amal seorang insan. 

Lebih lanjut Gus Ali menyampaikan, banyak amal yang biasa saja bisa menjadi bermakna karena dibungkus oleh niat yang tulus dan benar. Banyak kewajiban menjadi sia-sia karena tidak dibarengi oleh niat yang tulus dan benar.

 “Jadi, Pandai-pandailah menata niat. Karena bagusnya niat akan menentukan kualitas amal,” tutur Gus Ali.

Dalam hidup, manusia tentu memiliki pilihan untuk mencapai tujuannya masing-masing. Selain belajar dari sejarah, memiliki niat yang baik, istiqomah juga termasuk faktor untuk membangun diri menjadi insan yang lebih baik. “Usahakan istiqomah untuk tetap berjuang melawan kebatilan,” ujarnya. Sebab, menurut gus Ali, jihadnya seorang muslim cendekiawan itu berjuang dalam pergulatan antara kebenaran dan kebatilan.

“Hidup ini tiada lain sebenarnya merupakan pergulatan antara kebenaran dan kebatilan.Jika anda tidak menyibukkan diri dengan kebenaran pasti anda disibukkan diri pada kebatilan,” tutur Gus Ali. 

Penulis: Zahwa E. Bella

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp