Dewi Nabilah Beberkan Tips dan Trik Ikuti Pertukaran Pelajar dalam Scholarship Webinar BEM UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS –Beasiswa merupakan sebuah tunjangan yang diberikan kepada para pelajar atau mahasiswa yang dapat menjadi kesempatan emas bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri di dunia kampus. Menyadari pentingnya beasiswa bagi mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga (BEM UNAIR) menyelenggarakan Scholarship Webinar pada Sabtu (6/11/2021).

Dewi Nabilah Anwar selaku speaker menuturkan bahwa akan sangat disayangkan apabila mahasiswa tidak memperhitungkan peluang dalam mendapat beasiswa, khususnya beasiswa pertukaran pelajar. Mahasiswa akan mendapatkan beberapa benefit apabila mengikuti program pertukaran pelajar.

Menurut IISMA awardee at Twente University itu, dengan mengikuti pertukaran pelajar, mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan berbahasa baik bahasa Inggris atau bahasa negara tujuan. Program pertukaran pelajar memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengenal perbedaan cara belajar di Indonesia dengan negara luar.

“Kita juga dapat menambah relasi, mempelajari kultur baru, melihat dunia secara nyata di luar negara sendiri dan yang terakhir mencari tahu kesempatan karir,” tuturnya.

Memutuskan Pertimbangan

Dewi, sapaan akrabnya, menyebutkan setidaknya ada enam pertimbangan yang harus dilakukan sebelum mahasiswa memutuskan untuk melakukan pertukaran pelajar. Pertama adalah ketersediaan kelas dan kursus, karena terkadang ketersediaan kelas belum tentu sama dengan mata kuliah di jurusan saat berkuliah. Pertimbangan selanjutnya adalah pertimbangan keuangan dan jenis beasiswa yang akan diambil.

“Komunikasikan kepada orang tua apakah bersedia menanggung kebutuhan tersebut selama pertukaran pelajar. Lalu, yang tidak kalah penting kita juga memerlukan restu keluarga besar,” ucapnya.

Pertimbangan ketiga adalah pertimbangan kondisi cuaca dan keadaan negara yang akan dituju. Hal tersebut berkaitan dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa di lingkungan baru.

“Keamanan negara tujuan dan adanya undang-undang yang mengatur tentang keamanan serta kesetaraan bagi pendatang juga harus dipertimbangkan dengan matang,” tuturnya.

Mahasiswa juga perlu mencari tahu bahasa negara yang dituju, apakah menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari atau tidak. Keadaan politik dan lingkungan sosial negara tujuan terkait ideologinya juga penting dipertimbangkan, apakah bisa menerima mahasiswa yang berasal dari Indonesia.

“Terakhir, yang paling penting adalah ketersediaan alumni di negara tujuan. Alumni dapat menjadi hal penting untuk survive selama di luar negeri. Alumni dapat menjadi tempat menggali informasi,” ungkapnya.

Persiapan Seleksi Program

Dewi menjelaskan ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan sebelum mendaftarkan diri di program pertukaran pelajar. Pertama persiapan administrasi seperti biodata, asal kampus, prestasi selama kuliah dan keunggulan personal.

Tahapan kedua adalah tahap interview. Mahasiswa perlu menyiapkan beberapa jawaban mengenai personal diri, tujuan dan motivasi yang jelas dan kuat untuk mengikuti program pertukaran pelajar.

“Dan yang terpenting adalah percaya diri dan merasa yakin atas jawaban yang diberikan,” pungkasnya. (*)

Penulis :  Sandi Prabowo

Editor  :  Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp