Strategi Berkarir di Perusahaan Start-Up Ala Chief Operating Officer Karier.mu

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Perusahaan rintisan atau sering dikenal sebagai start-up kini telah menjadi primadona baru yang banyak diincar para pencari kerja. Sayangnya, seringkali para pencari kerja atau fresh-graduate belum banyak mengetahui bagaimana ekosistem kerja dan hal-hal yang harus diperhatikan apabila ingin terjun atau bekerja dalam bidnag tersebut.

Maka Kamis (4/11/2021), Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) Universitas Airlangga (UNAIR) mendatangkan Chief Operating Officer Karier.mu dan Sekolah.mu Radinka Qiera untuk berbagi pengalamannya saat bekerja di industri start-up tanah air. Karier.mu dan Sekolah.mu sendiri adalah start-up yang bergerak di bidang pendidikan dan memiliki lebih 5 juta pengguna.

Dalam acara bertajuk Coping with Pressure: How to Be Agile in a Fast-Paced Environment itu, Inka sapaan akrabnya, menyebut ada empat karakter yang hendaknya dibangun dalam budaya perusahaan rintisan. Pertama adalah konsistensi, khususnya dalam aspek perubahan.

“Di dunia start-up perubahan bisa datang tiba-tiba. Jangan berpikir semua akan stabil, tenang-tenang saja. Untuk itu konsistensi harus dijaga. Apakah perubahan yang kemudian terjadi dikehendaki atau tidak. Kita juga harus menilai itu,” ucap Inka.

Karakter kedua adalah fleksibilitas, khususnya bagi para pekerja untuk berkarya dan tidak hanya didekte oleh aturan atau batasan kerja yang berlebihan. Inka menekankan hal ini sangat dibutuhkan untuk mendorong inovasi.

Selanjutnya, yang tidak kalah penting juga adalah suasana kerja atau kantor. Inka menyebut kantor hendaknya tidak hanya menjadi tempat mengerjakan tugas-tugas saja, melainkan juga menjadi tempat kolaborasi dan sinergi antar tim.

“Situasi yang dinamis, tidak stabil, tidak kaku, malah akan memicu munculnya inovasi. Nah, yang terakhir untuk melengkapinya adalah budaya transparansi,” jelas Inka.

Selain itu, Inka juga menyebut bahwa anggapan belajar, bermain, dan bekerja harus menjadi kegiatan yang terpisah tidak selamanya benar. Menurutnya dalam dunia start-up, ekosistem kerja malah akan semakin bagus apabila pekerja mampu mengombinasikannya.

“Coba ubah mind-set. Buat bagaimana cara agar kita bisa bekerja sambil berkarya dan belajar. Sehingga daripada tempat bekerja saja, carilah perusahaan yang juga bisa menjadi tempat berkarya,” tutup Inka.

Acara yang digelar lewat Zoom Meeting dan live streaming Youtube itu sendiri berhasil menarik animo lebih dari 400 peserta. Gelaran tersebut menjadi bagian dari rangkaian Career Talks DPKKA UNAIR yang bertujuan mendorong pengetahuan dan skill generasi muda dalam karir dan dunia kerja. (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp