Perilaku Ramah Lingkungan & Pembuangan Produk Perlengkapan Bayi Pasca Pemakain

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh biocycle.net

Jumlah penduduk di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Indonesia menunjukkan bahwa setiap tahun ada 4,2 juta sampai hampir 4,8 juta bayi baru lahir di Indonesia (https://www.beritasatu.com/kesehatan/536962/bkkbn-48-juta-bayi-lahir-tiap-tahun). Tingginya angka kelahiran bayi meningkatkan potensi pasar produk bayi menjadi segmen yang menarik untuk diperhatikan. Namun, seiring dengan tumbuh besarnya bayi, maka perlengkapan bayi tersebut akan semakin jarang atau bahkan tidak digunakan lagi, sehingga muncullah perilaku pembuangan produk.

Perilaku pembuangan adalah perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan selama produk pada tahap tidak terpakai lagi oleh konsumen (Laitala, 2014). Konsumen yang sadar akan lingkungan tidak akan melakukan pembuangan dengan cara merusak lingkungan dengan persepsi berhenti menggunakan produk akan merusak lingkungan nyatanya konsumen harus terus memenuhi kebutuhan hidup mereka sehingga barang yang sudah tidak terpakai akan tertumpuk dan harus dibuang. Menurut Bianchi dan Birtwistle   (2010)   konsumen   yang   peduli   terhadap   lingkungan akan membuang produk yang tidak terpakai dengan cara yang tidak merusak lingkungan, yaitu dengan cara di berikan kepada teman ataupun keluarga dekat dan di donasikan pada lembaga amal. Selain itu cara membuang produk tidak terpakai dengan tidak merusak lingkungan adalah dengan cara melakukan daur ulang ataupun pemanfaatan kembali produk yang tidak terpakai dengan cara dijual, diberikan kepada keluarga ataupun teman dekat dan mendonasikan produk tidak terpakai. Upaya untuk memanfaatkan kembali produk yang telah tak terpakai adalah merupakan salah satu contoh perilaku ramah lingkungan. Demikian juga dengan tindakan Ibu untuk me-recycling produk perlengkapan bayi yang sudah tidak digunakan lagi.

Metode dan Hasil

Studi ini penelitian ini melibatkan 216 responden, yaitu ibu yang memiliki balita. Teknik analisis yang digunakan adalah structural equetion modeling (SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa kesadaran akan lingkungan berpengaruh terhadap giving to family or friends disposal behavior dan recycling behavior. Sementara itu recycling behavior berpengaruh terhadap economic disposal behavior dan giving to family or friends disposal behavior. Adapun kesadaran akan lingkungan tidak berpengaruh terhadap donating to charity disposal behavior, serta recycling behavior tidak berpengaruh terhadap donating to charity disposal behavior. Hasil studi ini diharapkan bisa memberikan kontribusi pada pengembangan konsep green marketing. Bagi para pelaku bisnis perlengkapan bayi, perlu melibatkan diri dalam memfasilitasi penjualan kembali produk perlengkapan bayi yang tidak terpakai kepada konsumen lain yang berminat untuk membeli. Demikian juga bagi lembaga-lembaga donasi bisa menggalakkan kampanye atau iklan layanan masyarakat terkait kesadaran masyarakat untuk menyembangkan perlengkapan bayi mereka yang tidak dipakai lagi.

Penulis: Prof. Dr. Tanti Handriana, S.E., M.Si.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://rigeo.org/view/?id=13 \

Handriana, T.; and Ningsih, A, A. (2021) Green Behavior and Intention to Charity on Disposal of Baby Equipment Products. Review of International Geographical Education (RIGEO), 11(4), 469-476. https://doi.org/10.48047/rigeo.11.04.42

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp