Menuju Model Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Merata

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by Alinea ID

Secara umum, aliran masuk investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) yang lebih besar diperkirakan akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, hubungan antara pertumbuhan ekonomi, investasi, dan ketimpangan pendapatan seringkali muncul sebagai trade-off. Beberapa studi tentang ketimpangan pendapatan di Indonesia mengidentifikasi bahwa distribusi pendapatan yang tidak merata dapat muncul karena adanya perbedaan akses ke sumber daya dan tingkat akses yang berbeda terhadap layanan seperti pendidikan, keuangan, teknologi, dan kesehatan. Ketimpangan pendapatan juga dapat muncul akibat sektor yang mempekerjakan lebih banyak pekerja terampil, menggunakan teknologi yang lebih tinggi, dan memiliki sistem manajerial yang lebih maju tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan sektor lainnya. Distribusi sumber daya yang tidak merata mengakibatkan pembangunan ekonomi lebih cepat terjadi di daerah yang lebih kaya dengan sumber daya (manusia dan alam) dan daerah dengankonektivitas yang lebih baik dibandingkan dengan di daerah yang kurang kaya dengan sumber daya dan lebih terpencil.

Sebagai negara berkembang, Indonesia menghadapi masalah ketimpangan pendapatan. Ketimpangan pendapatan yang besar terjadi baik antardaerah maupun di dalam suatudaerah, terutama antara provinsi di Pulau Jawa dengan provinsi lain di luar Jawa. Ketimpangan pendapatan diamati dari sektor ekonomi yang lebih majudengan yang kurang maju. Di Indonesia, masing-masing provinsi memiliki perbedaan besar dalam hal geografi, kekayaan alam, infrastruktur, dan sumber daya manusia. Distribusi faktor-faktor yang tidak merata kemungkinan akan mengakibatkan over konsentrasi sumber daya, surplus tenaga kerja di sektor-sektor maju, dan pola pertumbuhan pendapatan yang berbeda antar daerah.

Penulis menguji empat hubungan spesifik antara ketimpangan pendapatan dan variabel ekonomi dalam studi ini. Pertama, mengeksplorasi efek dari investasi (asing dan domestik) terhadap ketimpangan pendapatan di Indonesia untuk mengetahui apakah semakin banyak FDI akan berpengaruh padadistribusi pendapatan yang lebih merata. Kedua, memeriksa apakah pertumbuhan ekonomi yang lebih besar mendorong distribusi pendapatan yang lebih merata.Ketiga, mengkaji apakah menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan cukup untuk menurunkan ketimpangan pendapatan atau bahkan sebaliknya apakah diperlukan kebijakan baru untuk kualitas pekerjaan yang lebih tinggi. Keempat, menguji apakah fokus kebijakan nasional baru-baru ini pada peningkatan investasi di bidang infrastruktur dan sumber daya manusia (Indeks Pembangunan Manusia/IPM atau Human Development Index/HDI) telah berkontribusi pada distribusi pendapatan yang lebih baik.

Hasil studi ini menunjukkan bahwa peningkatan tingkat pendapatan per kapita daerah menyebabkan ketimpangan pendapatan yang lebih besar di Indonesia. Arus masuk investasi asing langsung (FDI) yang lebih besar juga berpengaruh pada ketimpangan pendapatan yang lebih tinggi. Namun, dampak pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan FDI pada ketimpangan pendapatan sangat membantu untuk distribusi pendapatan dalam jangka panjang. Menariknya, peningkatan sumber daya manusia di Indonesia dapat membantu menciptakan efek inklusif serta meningkatkan investasi swasta domestik. Tantangan besar muncul karena pengangguran dan kurangnya lapangan pekerjaan bukanlah sumber utama ketimpangan pendapatan di Indonesia. Oleh karena itu, kebijakan untuk mendukung pekerjaan yang lebih baik diperlukan untuk menurunkan ketimpangan di negara ini.

Disisi lain, pihak yang lebih diuntungkan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah pekerja yang lebih terampil, bisnis yang lebih efisien, dan daerah yang lebih kaya. Guna mendukung pembangunan infrastruktur, dan liberalisasi pasar (investasi dan perdagangan) makadiperlukan program yang lebih luas terkait sumber daya manusia. Indonesia memasuki tahap pembangunan dimana kualitas pertumbuhan sangat penting. Jika Indonesia ingin mendapat manfaat dari ekspansi besar-besaran dalam infrastruktur, investasi, dan keterbukaan dalam beberapa dekade terakhir, maka diperlukan lebih banyak pengembangan sumber daya manusia.

Penulis: Dr. Miguel Angel Esquivias dan Dr. Muryani

Link Jurnal: Muryani, Esquivias, M. A., Sethi, N., & Iswanti, H. (2021). Dynamics of Income Inequality, Investment, and Unemployment in Indonesia. Journal of Population and Social Studies [JPSS], 29(-), 660 – 678. https://so03.tci-thaijo.org/index.php/jpss/article/view/254809

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp