Explorasi Senyawa pada Marine Fungi sebagai Cikal Bakal Probiotik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kuliah Tamu FPK PSDKU UNAIR Banyuwangi dengan tema “Exploring the Potency of Marine Fungi Symbion Associated with Invertebrae”. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Invertebrata laut seperti spons dank oral merupakan organisme sesil yang dapat melindungi diri dengan cara menghasilkan pertahanan secara kimiawi baik menghasilkan makromolekul maupun mikromolekul (Chemical events). Berikut merupakan pendahuluan yang disampaikan Dr. Mada Triandala Sibero, S.Pi., M.Si., selaku dosen FPIK UNDIP Semarang sekaligus pemateri pada kuliah tamu FPK PSDKU UNAIR Banyuwangi. Beliau menyampaikan materi mengenai marine fungi dengan tema “Exploring the Potency of Marine Fungi Symbion Associated with Invertebrae”

“Senyawa tersebut bernama crambe yang berfungsi sebagai sinyal yang dapat membuat organisme atau predator didekatnya menjauh,” jelasnya pada kuliah tamu yang berlangsung Rabu (3/11).

Pada Coral Holobion, sambung Dr. Mada, mikroba akan mentransfer senyawa anti-mikroba atau metabolit yang akan digunakan interbrate untuk mempertahankan hidupnya. Cara eksplorasi senyawa dari jamur yang berasosiasi dengan marine invertebrate yaitu yang pertama melakukan koleksi invertebrate, isolasi mikroba pada mikroba dan diambil satu persatu jenis, purifikasi, kemudian dikultur dan dilakukan fermentasi. Setelah itu melakukan ekstraksi pada senyawa metabolit yang dihasilkan untuk memberikan aktivitas biologis kepada makhluk hidup lainnya. Selanjutnya dilakukan Metabolik analysis dan yang terakhir adalah Determinasi/Elusidasi sehingga mendapatkan senyawa tunggal.

“Aktivitas biologis adalah efek biologis yang diberikan oleh suatu substansi kepada sel hidup. Mencit diberikan rumput laut. Kadar gula darah menjadi normal (berarti aktivitas biologis menjadi anti-diabetes),” ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, terdapat metode simple untuk melakukan screening antimikroba marine fungi menggunakan agar plug method, cross streak method, dan overlay method. Pada metode agar plug method, marine fungi diinokulasikan dengan bakteri patogen, apabila menghasilkan senyawa metabolit akan tampak zona bening (zona hambat) yang semakin besar ukurannya maka senyawa yang dihasilkan semakin tinggi.

Pada metode overlay, jelasnya, prinsip kerjanya yaitu menumbuhkan jamur pada media agar. Setelah 3 hari dituangkan media yang berisi bakteri bersifat patogen, ketika membentuk zona hambat berwarna bening maka memiliki aktivitas anti mikroba. 

“Apabila mendapatkan senyawa baru dapat diberi nama, misalnya senyawa karimunone yang ditemukan oleh saya sendiri diambil dari nama Karimun Jawa,” tutupnya.

Penulis: Ananda Wildhan Wahyu Pratama

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp