Diet Ketogenik dan Ekspresi Bcl-2 sebagai Penanda Apoptosis dalam Pengobatan Kanker

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh coached.fitness

Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2019, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia di mana 1 dari 6 kematian disebabkan oleh kanker. Peningkatan jumlah kasus baru dilaporkan hingga 18,1 juta, dan jumlah kematian hingga 9,6 juta pada 2018 di seluruh dunia. Sedangkan di Indonesia ada 348.809kasus baru dan 207.210 kematian pada tahun 2018. Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker, seperti usia, alkohol, peradangan kronis, obesitas, radiasi, imunosupresan, dan agen infeksi Beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan yaitu dengan mengurangi paparan karsinogenik dan melakukan diet sehat untuk menjaga berat badan kita. Diet ketogenik dikatakan dapat membantu mencegah kanker, tetapi mekanisme detailnya masih belum diketahui

Bcl-2 adalah keluarga protein yang gennya terletak di kromosom 18. Ia berperan dalam mengontrol kelangsungan hidup sel dengan menghalangi apoptosis. Bcl-2 bertindak sebagai Bax inhibitor dan juga dapat menghambat pelepasan sitokrom-c.7 Pada keganasan, Bcl-2 ditemukan dalam jumlah besar. Ekspresi Bcl-2 meningkat sehingga tidak terjadi apoptosis , dan ini yang membantu transformasi onkogenik, sehingga akan menjelaskan pertumbuhan tumor yang tak terbendung, dan resistensi terhadap terapi. Pada diet ketogenik menghasilkan badan keton dan diharapkan dapat digunakan oleh sel normal sebagai sumber energi primer. Sedangkan pada sel kanker tidak dapat memetabolisme badan keton karena disfungsi mitokondria. Dalam keadaan ketosis, sel normal diharapkan beradaptasi untuk memetabolisme badan keton sedangkan sel kanker akan kekurangan energi. Tetapi bagaimana peran diet ketogenik terhadap ekpresi Bcl2 perlu dipertegas

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh diet ketogenik terhadap ekspresi Bcl-2 sebagai penekan pertumbuhan sel kanker. Metode yang digunakan adalah meninjau secara sistematis semua literatur yang relevan di database PubMed dari Januari 2011 hingga Mei 2020 menggunakan kata kunci (((((diet ketogenik) ATAU diet tinggi lemak) ATAU obesitas yang disebabkan oleh diet) DAN (((kanker) ATAU neoplasma) ATAU tumor)) DAN bcl-2). Hanya artikel akses penuh gratis dan literatur berbahasa Inggris yang disertakan. 18 literatur yang tidak menggunakan diet tinggi lemak sebagai perlakuan eksperimental atau tidak menunjukkan hasil Bcl-2 secara independen dikeluarkan. Kemudian dari semua 7 studi yang dipilih sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, data diekstrak terkait penulis pertama, tahun diterbitkan, model hewan, ukuran sampel total, kondisi yang mendasari/proses inflamasi yang terjadi, rincian intervensi/diet termasuk kandungan diet pada kelompok kontrol dan kelompok tinggi lemak, dan durasi intervensi, hasil Bcl-2, dan nilai p.

Hasil dari 25 artikel yang diidentifikasi dari PubMed dinilai dalam teks lengkap. 18 artikel dikeluarkan berdasarkan kriteria eksklusi, dan 7 studi dipilih. Semua studi yang dipilih menggunakan diet tinggi lemak sebagai intervensi eksperimental dan memeriksa ekspresi Bcl-2 secara independen. Dari penelitian-peneitian terpilih didapatkan lima studi menyatakan mencit/tikus yang diberi diet tinggi lemak menunjukkan penurunan jumlah Bcl-2 baik pada ekspresi gen maupun kadar protein, satu studi meningkatkan dan satu lainnya tidak berbeda bermakna.

Beberapa studi yang dipilih ini menyebutkan bahwa diet tinggi lemak mengakibatkan peningkatan kadar micro RNA (miR)-429. MiR-429 ini akan menekan translasi mRNA Bcl-2 dengan pengikatan 3’-UTR yang menyebabkan penurunan kadar protein Bcl-2. Mekanisme lain yang mungkin tentang bagaimana diet ketogenik atau diet tinggi lemak mengubah Bcl-2 adalah melalui sinyal Phosphatidylinositol 3-Kinase (PI3K) /Akt. Diet ketogenik membuat kadar glukosa darah akan rendah, sehingga akan terjadilah efek Warburg pada sel kanker. Sel kanker yang tidak bisa memetabolisme badan keton akan kekurangan energi untuk hidup, sedangkan sel normal akan beradaptasi untuk memetabolisme badan keton. Hal inilah yang membuat diet ketogenik mempunyai efek penghambatan dalam proliferasi sel.

Penulis: Dr. Purwo Sri Rejeki, dr., M.Kes.

Link Jurnal: https://www.e-journal.unair.ac.id/BHSJ/article/view/30173

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp