Geliat Airlangga Berikan Pelatihan Bagi Bidan Desa hingga Pendamping 1.000 HPK di Tiga Daerah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
PELATIHAN MTBM-MTBS yang diselenggarakan Geliat Airlangga bersama UNICEF Indonesia, Sabtu (30/10/2021) secara daring lewat Zoom Meeting dan Kanal Youtube GeliatAirlanga. (Foto: istimewa)

UNAIR NEWS – Sebanyak lebih dari 330 nakes yang terdiri dari bidan; dokter; perawat; promotor kesehatan; hingga para akademisi pagi tadi (30/10/2021) menghadiri pelatihan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang diinisiasi oleh Geliat Airlangga bersama UNICEF Indonesia. Kegiatan yang dilangsungkan melalui Zoom Meeting itu kali ini menyasar tiga daerah. Yakni Jember; Bojonegoro; dan Surabaya. 

Dalam sambutannya, Dr. Nyoman Anita Damayanti, drg., M.S selaku Program Focal Point Geliat Airlangga mengatakan kegiatan pelatihan itu bertujuan menambah kapasitas tenaga kesehatan (nakes). Utamanya, dalam menangani bayi dan balita agar tetap sehat. 

“Ada beberapa hal yang baru. Namun intinya adalah mengamankan anak cucu kita dari hal-hal yang seharusnya tidak terjadi,” ucap Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga itu.

Kegiatan MTBS dan MTBM sebetulnya telah dilaksanakan oleh Puskesmas serta Dinas Kesehatan di Jawa Timur. Namun, seringkali pelaksanaanya terbengkalai karena berbagai faktor. Salah satunya dikarenakan sedikitnya nakes yang mendapat pelatihan.  

Dalam pidatonya, Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Waritsah menegaskan bahwa pelatihan MTBM dan MTBS sudah sepatutnya perlu dikuatkan kembali. Terlebih, selama Pandemi Covid-19, pelaksanaan di lapangan mengalami sejumlah kendala. 

Menurut Waritsah, diperlukan adanya strategi khusus agar kualitas layanan tidak menurun selama Pandemi. “Saya harap, dari webinar ini nanti, teman-teman di puskesmas bisa melakukan kegiatan MTBM sesuai standar. Misalnya kunjungan nifas, harus benar-benar dilakukan sesuai panduan. Kuantitas layanan memang sudah sesuai, tapi kualitasnya masih perlu ditingkatkan,” ujarnya.

Sebagai informasi, acara pelatihan yang juga dihadiri para pendamping 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) tersebut dilaksanakan selama dua hari. Pada hari pertama, Perwakilan Dinkes Provinsi Jawa Timur memaparkan materi mengenai Kebijakan Implementasi MTBS. Lalu dilanjut dengan materi Konsep Dasar MTBS oleh Dr. Ahmad Shohib., M.M. dari Dinas Kesehatan Pasuruan.

Hari kedua dilanjutkan dengan presentasi dari Ratih Kristiana Wijaya, S.ST dari Dinas Kesehatan Kab. Nganjuk sebagai Fasilitator MTBS. Materi yang disajikan mengenai Tatalaksana MTBS Pada Bayi Muda Usia Kurang dari 2 Bulan. 

Sebagai Ketua Geliat Airlangga, Nyoman mengaku sangat berterimakasih atas komitmen para peserta menghadiri webinar. Terutama upaya menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi.  

“Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang selalu berkomitmen menjaga anak-anak kita. Semoga kita diberi sehat untuk menjaga para ibu hamil dan anak-anak,” harap Nyoman tersentuh. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp