Implementasikan MBKM ke Pembelajaran sebagai Wujud Dukungan Penuh FKH UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kegiatan MBKM Mahasiswa FKH di Kediri. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga melalui fakultas-fakultasnya turut ikut menerapkan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program besutan Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu bermaksud menyiapkan lulusan unggul dengan kompetensi yang relevan dengan perkembangan zaman. Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) sebagai salah satu fakultas di UNAIR menyambut baik dan mendukung penuh program tersebut. 

Prof. Dr. Mirni Lamid MP., drh selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UNAIR dalam wawancara bersama UNAIR NEWS pada Jumat (29/10/2021) menyampaikan, FKH menjadi salah satu fakultas yang menerima proposal MBKM dan mendapatkan anggaran khusus untuk mahasiswanya ikut dalam program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Menurutnya, program ini merupakan wahana yang sangat bagus dengan memberikan kesempatan pada mahasiswa belajar di luar fakultas dan tetap mendapatkan 20 SKS penuh dalam semester tersebut. 

“Program MBKM ini dapat menjadi wadah yang mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan di dunia kerja, terkhusus pada bidang kedokteran hewan. FKH telah banyak mengimplementasikan program dalam melakukan pembelajaran. Sebagai bentuk dukungan, tim dosen pun ikut membantu mahasiswa sebelum terjun hingga turun ke lapangan,” tukasnya.

Prof. Dr. Mirni Lamid MP., drh selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UNAIR. (Foto: Istimewa)

Salah satu implementasi tersebut ialah menurunkan 10 mahasiswa FKH Surabaya maupun PSDKU pada tiga tempat di Kediri, yaitu Lucky Farm, KUD Kertajaya Medowo, dan Klinik-klinik hewan milik alumni FKH untuk melakukan pembelajaran secara hands on. Dalam program tersebut, mahasiswa belajar menangani langsung hewan hingga membantu melahirkan, tentu dengan bimbingan dari dokter hewan dan protokol kesehatan (prokes) ketat yang diterapkan. Para dosen juga turut andil dalam memberikan teori perkuliahan disela praktik tersebut baik secara langsung maupun daring. 

“FKH juga ikut serta melakukan pertukaran pelajar. Dua mahasiswa kelas internasional kami tengah menempuh studi di Vetagro Sup Lyon di Perancis. Dua mahasiswa lainnya mengikuti program (Indonesian International Student Mobility Awards) IISMA di Padova University Italia,” tutur dekan FKH itu. 

Ia menambahkan, beberapa mahasiswa telah aktif mengikuti Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) sebanyak 14 kali tatap muka. 10 mahasiswa juga aktif dalam Matching Fund, program berbasis penilitian dengan output yang menerapkan SDGs. FKH turut membuka mata kuliahnya diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa luar FKH UNAIR. 

Prof. Mirni berpesan, mahasiswa yang mengikuti MBKM harus tetap mengutamakan kesehatan dan tetap menjaga prokes dengan ketat. Ia juga berharap, mahasiswa mendapatkan ilmu dan wawasan tambahan dengan turun ke lapangan sehingga dapat mencetak lulusan dokter hewan yang siap bekerja dan lebih unggul. 

“Saya berharap MBKM yang telah berjalan baik ini dapat menjadi sebuah slogan FKH dan ke depannya akan memiliki skema lain yang dapat meningkatkan program MBKM. Selain itu, saya juga berharap dana MBKM ini ditambah, agar semakin banyak anak yang mengikutinya,” tutup Prof. Mirni. (*)

Penulis: Alysa Intan Santika

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp