Pengaruh Iklan dalam Mempengaruhi Pembelian Suatu Produk

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh artapuri.co.id

Tulisan ini merupakan hasil kolaborasi riset dan supervisi dengan mahasiswa internasional yang tergabung dalam Nusantara Project 2021 yang diselenggarakan oleh AIBPM. Penelitian tersebut dilatarbelakangi oleh kecenderungan membeli barang-barang yang kita lihat di sekitar. Terkadang kita diperkenalkan dengan produk melalui iklan mereka. Pedagang kecil atau merek besar menggunakan berbagai cara untuk membuat pelanggan sadar akan produk dan layanan mereka. Mereka tidak ingin konsumen hanya menggunakan produk mereka sekali saja, tetapi juga ingin meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap merek mereka. Hal ini dapat dicapai melalui produk yang berkualitas dan jika merek tersebut mendapat tempat di hati pelanggan. Hal tersebut telah menyebabkan peningkatan signifikan dalam pentingnya periklanan di seluruh dunia (Oputa & Fahrozi, 2019).

Adapun tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk melihat bagaimana iklan mempengaruhi perilaku pembelian konsumen sebelum dan sesudah pandemi. Sumber data primer dan sekunder digunakan dalam penelitian. Data primer adalah jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumber primer seperti wawancara, review, dan eksperimen. Data primer biasanya dikumpulkan dari mana data asli berasal dan dianggap sebagai jenis data terbaik dalam penelitian karena tidak disamarkan oleh pandangan atau evaluasi orang lain. Sedangkan, data sekunder adalah data yang diperoleh dari data yang sudah ada atau penelitian sebelumnya yang sudah diringkas dan disusun. Data ini dapat diperoleh dari situs internet, perpustakaan umum, lembaga pendidikan, dan sumber informasi komersial seperti surat kabar lokal, jurnal, dan majalah.

Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat tanggapan atas survei pada 100 responden yang terdiri dari 51 responden dari Malaysia dan 49 responden dari India untuk didata berbagai jenis iklan yang membawa pengaruh kepada konsumen. Dari 100 tanggapan tersebut, sebanyak 58% adalah responden perempuan dan 42% adalah responden laki-laki. Mayoritas responden adalah kelompok umur 18-24 tahun (51%). Persentase terendah (5%) adalah mereka yang berusia 50 tahun ke atas. Responden berusia 24-30 tahun terbanyak kedua (24%) pada kelompok usia 45-50 tahun (14%). Karena mayoritas responden adalah kelompok usia 18-24 tahun, mereka tidak memiliki sumber pendapatan (52%).

Kesimpulan dari penelitian tersebut bahwa iklan merupakan sarana yang baik bagi konsumen untuk mengetahui produk yang tersedia di pasar. Iklan dapat dipisahkan menjadi beberapa kategori yang berbeda yaitu iklan informatif, iklan persuasif, iklan perbandingan, dan iklan pengingat. Hal tersebut untuk mempengaruhi perilaku pembelian melalui kesadaran produk, minat konsumen, keinginan konsumen, dan tindakan konsumen. Pesan, waktu, tempat, dan informasi dalam iklan bersifat persuasif dan dikendalikan oleh perusahaan untuk memastikan apa yang ingin mereka sampaikan kepada publik tercapai. Mereka harus merancang iklan mereka sesuai dengan preferensi konsumen agar perilaku pembelian mereka terpengaruh dan mencapai kepuasan konsumen.

Penulis: Anak Agung Gde Satia Utama

Secara lebih lengkap, penelitian tersebut dapat dilihat pada link sebagai berikut: http://ejournal.aibpm.org/index.php/IJAFAP/article/view/1202/1091

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp