Vitamin E (α-tocopherol): Antioksidan yang Mampu Meningkatkan Kualitas Spermatozoa Kambing Sapera

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh hewan.id

Peningkatan produksi dalam usaha peternakan kambing di Indonesia telah banyak diupayakan oleh berbagai sector baik pemerintah, peternak maupun kalangan peneliti. Kawin silang kambing salah satunya, yaitu mencoba mengkawinkan dua jenis kambing yang mempunyai performa yang baik dengan harapan didapatkan anakan kambing silangan (crossbreed) yang dapat mewarisi good performance  dari induknya. Kambing Sapera adalah hasil kawin silang anatara kambing Saanen dan kambing Peranakan Ettawa (PE), dengan bentuk fisik dan postur serta produksi susu kambing yang baik, sesuai dengan sifat induknya. Kambing Sapera jantan diseleksi dan dipelihara sampai dewasa untuk dijadikan bakal penjantan unggul, sehingga bisa didapatkan semen secara kontinyu.

Pembekuan semen dilakukan supaya spermatozoa dapat disimpan dalam waktu lama dan bisa didistribusikan ke seluruh wilayah tanpa memelihara banyak kambing pejantan. Proses pembekuan semen mulai penampungan semen, pemeriksaan awal, penambahan bahan pengencer, ekuilibrasi sampai pembekuan dalam Nitrogen cair perlu dilakukan dengan lege artis, sehingga kualitas spermatozoa bisa sesuai standart SNI. Bahan – bahan dalam pengencer diantaranya adalah antioksidan sebagai zat yang mampu mengurangi reaksi oksidan sehingga spermatozoa bisa ditekan persentase kematiannya. Banyak pilihan antioksidan yang sering ditambahkan ke dalam pengencer semen, dengan hasil kualitas berbeda – beda tergantung spesises hewan yang diteliti. Pemberian antioksidan mempunyai efek sangat bagus terhadap spesies hewan tertentu, belum tentu berefek bagus pada spesies hewan lain.

Penelitian ini dilakukan sebagai rangkaian usaha koleksi semen kambing Sapera, mencoba beberapa antioksidan yang ditambahkan diantaranya vitamin C, vitamin D, vitamin E. Penampungan semen kambing sapera 2 kali seminggu, dengan pemberian pakan yang sesuai standart dan diberikan kandang individual. Vitamin E diberikan dengan dosis yang berbeda antara lain 1mg/ml, 2mg/ml, dan 3mg/ml pengencer. Pengamatan kualitas spermatozoa yang dilakukan adalah pergerakan spermatozoa (motilitas), Daya hidup spermaotozoa (viabilitas), dan abnormalitas spermatozoa. Hasil penelitian dapat dijadikan informasi penting, yaitu level antioksidan vitamin E sebanyak 1mg/ml dalam pengencer bisa meningkatkan kualitas spermatozoa kambing Sapera dibandingkan level vitamin E lainnya ataupun antioksidan lain.

Penulis: Ragil Angga Prastiya, drh., M.Si.

Informasi lengkap tentang riset ini dapat diakses pada artikel di bawah ini: https://doi.org/10.5398/tasj.2021.44.3.261

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp