Aloe Vera dan Virgin Coconut Oil untuk Mempercepat Proses Penyembuhan pada Kucing Domestik yang Menderita Scabies

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh Firstcry

Indonesia sebagai negara megabiodiversitas, banyak sumber tanaman yang bisa digunakan untuk mengobati scabies berdasarkan kandungan bioaktivitasnya. Kemajuan ilmu pengetahuan modern yang semakin pesat dan canggih saat ini, tidak dapat mengesampingkan obat alami. Selain itu, masih banyak kurangnya pengetahuan dan informasi mengenai berbagai jenis tumbuhan yang dipakai sebagai obat alami untuk pengobatan tertentu yang dapat dikembangkan menjadi suatu formulasi. Salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan adalah dengan cara pembuatan kombinasi ekstrak yang berbahan dari lidah buaya (Aloe vera) dan Virgin Coconut Oil (VCO), tanaman lidah buaya dan limbah VCO ini dapat ditemukan di lingkungan sekitar rumah dan banyak dijual di pasar-pasar tradisional maupun pasar-pasar modern. Sehingga sangat mudah di dapatkan.

Penelitian ini menggunakan krim lidah buaya dan Virgin Coconut Oil (VCO) untuk pengobatan scabies. Krim dipilih karena merupakan salah satu bentuk sediaan topikal umumnya yang digunakan untuk terapi yang bersifat lokal. Bentuk sediaan krim lebih disukai oleh masyarakat karena mudah dibersihkan dan mudah menyebar. Sediaan krim dipilih karena mempunyai keuntungan yaitu bentuknya menarik, sederhana dalam pembuatannya, mudah dalam penggunaan, daya menyerap yang baik dan memberikan rasa dingin pada kulit.

Hasil pengujian efek krim lidah buaya dan Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap kucing scabies ditandai dengan kerusakan kulit pada bagian epidermisnya dan yang telah positif ditemukan Sarcoptes scabiei dengan menggunakan mikroskop. Perubahan diameter rata-rata scabies diukur sampai scabies dinyatakan sembuh untuk masing-masing perlakuan.

Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh satu atau beberapa spesies tungau, yang ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfestasi atau lingkungan yang telah terkontaminasi oleh tungau tersebut dengan prevalensi dan patogenisitas yang berbeda. Penyakit ini dapat menyerang hewan besar dan hewan kecil.

Hewan yang diserang akan mengalami gatal-gatal yang menyebabkan penurunan kondisi tubuh, menimbulkan kerugian ekonomi, dan jika terjadi pada hewan peliharaan seperti anjing dan kucing secara klinis dapat terlihat menjijikkan dan bersifat zoonosis (menular ke manusia).

Daur hidup tungau adalah tungau betina akan membuat terowongan di kulit, kemudian bertelur, setelah 3-8 hari telur akan menetas menjadi larva, kemudian larva menjadi nimfa, kemudian mengalami perubahan kulit selanjutnya menjadi tungau dewasa. Penularan dapat terjadi dari satu hewan ke hewan lain yang rentan melalui infestasi tahap larva, nimfa, dan dewasa. Masa inkubasi bervariasi dari 2-6 minggu, tergantung pada jumlah tungau, lokasi dan kerentanan inang.

Diagnosis scabies adalah dengan pemeriksaan mikroskopis kerokan kulit atau skin scabs (biasanya batas antara kulit yang berubah dan normal). Pemeriksaan kerokan kulit diamati di bawah mikroskop ditemukan adanya tungau Notoedres cati dan Sarcoptes scabiei. Kucing menunjukkan pembentukan kerak intens, hiperkeratosis, alopecia dan pruritus.

Pengamatan pada kucing selama 7 minggu menunjukkan perubahan pengurangan ketebalan dan keropeng pada kulit, dan dimulainya perbaikan jaringan ikat untuk membentuk struktur kulit baru. Kombinasi krim lidah buaya dengan VCO mampu memberikan efektivitas lebih cepat dibandingkan formula lainnya. VCO digunakan untuk mempercepat penyembuhan scabies karena merupakan minyak yang mengandung asam lemak rantai jenuh yang mendukung penyembuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Krim lidah buaya dapat mengurangi rasa gatal akibat scabies. Dari hasil penelitian diketahui bahwa krim lidah buaya dan VCO sama efektifnya dengan benzil benzoat yang biasa diresepkan untuk mengobati scabies. Penelitian ini juga telah menemukan bahwa tidak ada efek samping yang terjadi ketika hewan yang terinfestasi scabies diberi terapi dengan VCO dan lidah buaya.

Penulis : Tridiganita Intan Solikhah, drh., M.Si

Referensi terkait tulisan di atas: https://vetmedmosul.com/article_168637.html

Solikhah, T. I., Solikhah, G. P., Kuncoroningrat, R. J. (2021). Aloe vera and Virgin Coconut Oil (VCO) accelerate healing process in domestic cat (Felis domesticus) suffering from scabies. Iraqi Journal of Veterinary Sciences, 35(4), 699–704.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp