Aktivitas Anti-Biofilm Epigallocatechin Gallate Terhadap Bakteri Streptococcus Mutans

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Alodokter

Penyakit gigi dan mulut yang sering diderita masyarakat Indonesia yaitu karies. Karies gigi merupakan penyakit infeksi pada gigi manusia yang ditandai dengan interaksi kompleks yang terjadi antara spesies mikroorganisme rongga mulut, produk yang dihasilkan oleh mikroorganisme, saliva, dan karbohidrat pada permukaan gigi. Interaksi ini memodulasi pembentukan Biofilm (secara klinis dikenal sebagai plak) pada permukaan gigi yang rentan dan akhirnya menyebabkan demineralisasi email gigi.

Streptococcus mutans merupakan bakteri gram positif dan paling sering ditemukan pada karies gigi dan  memiliki virulensi kemampuan membentuk biofilm pada permukaan gigi yang disebut plak. Pembentukan biofilm dapat terjadi melalui aksi glukosiltransferase dan juga melalui perlekatan dengan pelikel. Enam puluh lima persen penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri dimulai karena pembentukan biofilm. Pembentukan Biofilm dapat meningkatkan resistensi mikroorganisme terhadap agen antimikroba dan dapat memperburuk infeksi. Antibiofilm diperlukan untuk menghambat pertumbuhan dan perkembangan biofilm.

Chlorhexidine (CHX) dikenal sebagai “gold standard” untuk pengobatan antimikroba di rongga mulut, tetapi penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti pewarnaan gigi atau perubahan warna pada gigi dan meningkatkan akumulasi plak. Chlorhexidine kurang direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang. Perkembangan teknologi obat-obatan alami dari tanaman herbal semakin mendapat perhatian oleh para ilmuwan. Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 80% penduduk dunia masih bergantung pada obat tradisional untuk masalah kesehatannya, termasuk penggunaan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan untuk meminimalkan efek samping.

Teh hijau merupakan salah satu rempah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia karena mengandung bahan-bahan yang bermanfaat bagi kesehatan. Epigallocatechin gallate (EGCG) merupakan senyawa kimia berupa polifenol dari katekin teh hijau yang memiliki potensi sebagai anti infeksi untuk menghambat pertumbuhan berbagai mikroorganisme dan pembentukan biofilm. Mekanisme EGCG sebagai antimikroba dengan cara mengikat membran sel bakteri dan kemudian merusak sel, terutama pada bakteri gram positif. Pengaruh epigallocatechin gallate (EGCG) terhadap aktivitas pembentukan biofilm S. mutans pada konsentrasi EGCG 0,375mg/ml lebih efektif sebagai antibiofilm dibandingkan dengan chlorhexidine 0,1%.

Penulis: Prawati Nuraini1, Mega Moeharyono Puteri, EksaArinda Pramesty

Link jurnal: https://repository.unair.ac.id/93227/1/KG%20178%2019%20Pra%20a%20ABSTRAK.pdf

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp