FTMM Sosialisasikan Tips Aman Installasi Listrik Rumah Tangga di Megaluh Kab. Jombang untuk Hindari Kematian Akibat Sengatan Listrik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
SALAH satu kegiatan dalam sosialisasi FTMM di Jombang. (Foto: FTMM UNAIR)

UNAIR NEWS – Pada umumnya, masyarakat masih belum banyak memahami penanganan dan pencegahan terhadap sengatan listrik. Fenomena ini berdampak besar pada resiko yang terjadi di lapangan. Seperti halnya yang di Desa Megaluh, Kec. Megaluh, Kab. Jombang yang memiliki intensitas korban sengatan listrik dari tahun ke tahun.

Salah satu warga bernama Sueb (42 tahun) yang berprofesi sebagai tukang di Megaluh, menyampaikan pernah ada warga meninggal tersengat listrik ketika memperbaiki lampu. Mirisnya, warga yang melihat justru mengira orang tersebut sedang bercanda, hingga kejadian tersebut menyebabkan kematian.

Merespons hal itu Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga mengadakan sosialisasi kepada warga Megaluh-Jombang tentang Keamanan Instalasi Listrik Rumah Tangga untuk menghindari bahaya kematian akibat tersengat listrik. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat pada Sabtu (23/10/2021) di Balai Desa Megaluh Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang. Turut hadir lapisan masyarakat Megaluh meliputi; tukang instalasi listrik; kelompok tani; warga setempat dan pengurus Desa Megaluh.

Prof. Dr. Retna Apsari, M.Si, selaku Wakil Dekan III FTMM menyampaikan program ini merupakan wujud kepedulian UNAIR terhadap keselamatan warga Megaluh dari bahaya listrik. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan kualitas infrastruktur permukiman warga Megaluh.

Pada materi perkuliahan jaringan listrik mempelajari sistem pengaman untuk menghindari kematian akibat tersengat listrik. Biasanya, orang tersengat listrik karena secara tidak sengaja menyentuh kabel bertegangan (kabel fasa, Red) dengan tubuhnya kontak dengan grounding (pertanahan, Red). Sehingga, arus mengalir ke grounding melalui tubuh manusia tersebut.

Penjelasan Secara Teori

Secara ilmiah, kejadian tersebut menimbulkan ketidakseimbangan arus yang mengalir antara kabel fasa dengan netral. Ketidakseimbangan itu yang kemudian dapat terdeteksi dengan Residual Current Circuit Breaker (RCCB). Jika terjadi kebocoran arus ataupun ketidak seimbangan arus melebihi ambang batas maka RCCB akan memutus arus listrik. Alat ini kemudian dapat dimanfaatkan sebagai pengaman listrik rumah tangga. Bahkan dalam dunia Industri sudah banyak yang mengaplikasikan sistem pengaman tersebut. 

“RCCB dapat menyelesaikan keresahan warga Megaluh sehingga kedepan tidak terjadi lagi kasus kematian akibat tersengat listrik,” jelas Agus Mukhlisin selaku dosen Teknik Elektro FTMM.

Kegiatan sosialisasi, menurut Agus, tidak hanya berhenti setelah acara selesai. Namun, pihaknya bersama tim akan melakukan pendampingan untuk mengimplementasikan sistem pengaman jaringan listrik rumah tangga. “Target sasaran implementasi adalah untuk mengamankan listrik penerangan jalan, maupun rumah warga, khususnya warga yang menggunakan konstruksi baja ringan,” imbuh Agus.

Hal ini mengingat banyak kasus tersengat listrik karena menggunakan konstruksi baja ringan pada rumah warga. Saat ini, lingkungan RT 06 Desa Megaluh telah menerapkan sistem pengaman sudah untuk lampu penerangan jalan.

Aiptu Agus Winarno selaku Kanit Binmas Polsek Megaluh juga turut hadir dalam acara ini. Pihaknya menyampaikan keresahan warga Megaluh terhadap pengendalian hama tikus dan bahaya penggunaan jebakan tikus dengan listrik. 

“Tahun 2021 di Desa Megaluh, setidaknya sudah menelan empat korban akibat tersengat jebakan tikus listrik. Kasus tersebut terjadi karena kelalaian korban, sehingga tersengat listrik dari jebakan yang dipasangnya sendiri,” ujar Aiptu Agus Winarno.

Aiptu Agus Winarno berharap alat hasil inovasi Agus Mukhlisin dapat mengatasi keresahan warga Megaluh. Tentunya, Tim FTMM UNAIR juga akan menguji efektivitas sistem pengaman untuk digunakan sebagai jebakan tikus. Diperlukan kajian yang lebih mendalam, mengingat menyangkut nyawa orang. Setidaknya sudah disusun strategi untuk menyelesaikan keresahan warga tersebut.(*)

Penulis: Muhammad Wildan Suyuti
Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp