Durasi Tidur Tidak Menentukan Status Kesehatan Pekerja Shift

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sumber: liputan 6

Beberapa profesi mungkin menuntut pekerjanya untuk memiliki jam kerja yang terbalik  dari malam hingga pagi. Misalnya dokter, perawat, dan restoran 24 jam. Kerja shift  malam artinya harus tetap terjaga sepanjang malam. Ritme sirkadian adalah proses  biologis yang berpatokan pada siklus 24 jam atau siklus pagi-malam yang  mempengaruhi sistem fungsional tubuh manusia. Ritme sirkadian juga sangat  dipengaruhi oleh jam biologis seseorang termasuk pola istirahat tidur.

Kerja shift malam  tentu akan mengubah rutinitas. Yang seharusnya jadi waktu bagi beristirahat dan tidur,  justru dipergunakan untuk bekerja dan bahkan makan. Akibatnya penyakit yang  berhubungan dengan ritme sirkadian dapat muncul. Salah satu penelitian menemukan  bahwa pekerja shift memiliki risiko 50 persen lebih tinggi mengalami diabetes daripada  pekerja normal day dan memiliki tingkat serotonin yang lebih rendah. Apabila  kadar serotonin seseorang rendah, ia akan lebih mudah merasa sedih hingga  mengalami depresi. Gangguan sirkadian juga mempengaruhi tekanan darah dan profil  lipid darah, seperti kolesterol, sehingga meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular. 

Sebuah studi dari berbagai penelitian menemukan bahwa risiko penyakit kardiovaskular  pada pekerja shift malam tampak meningkat hingga 40 persen. Risikonya akan semakin  bertambah jika jam terbang shif makin lama. Risiko stroke meningkat setelah seseorang  melakukan kerja shift selama 15 tahun. Satu penelitian menemukan bahwa risiko stroke meningkat lima persen setiap 1 tahun tambahan dari bekerja shift.

Gangguan tidur pada pekerja shift terjadi secara kronis dan menyebabkan utang tidur yang terlalu banyak. Namun, tak jarang hal tersebut disepelekan karena dianggap bisa  mengganti jam tidur yang hilang dengan tidur siang. Cara paling mudah untuk  mengatasi mengganti jam tidur dengan minum obat tidur, atau suplemen yang  mengandung melatonin. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh sirkardian  bukan durasi tidur yang mempengaruhi kesehatan seseorang. 

Penulis: Retno Indrawati

Artikel lengkapnya dapat dilihat pada link berikut ini:

https://www.dovepress.com/update_user.php?l=lueDloNcYlPVL6tpCWpxlyql1063264

 

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp