Gagas Atap Rumah Panel Surya, Mahasiswa FTMM Juara 1 International Written Idea Competition

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Gagas Atap Rumah Panel Surya, Mahasiswa FTMM Juara 1 International Writen Idea Competition
SALAH satu instalasi panel surya Fakultas Teknologi dan Multidisplin (FTMM). (Foto: PKIP UNAIR)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mencetak prestasi membanggakan di kancah internasional terkait teknologi panel surya. Yang terbaru, prestasi datang dari tiga mahasiswa Teknik Elektro dan Rekayasa Nanoteknologi yang meraih juara 1 International Written Idea Competition di Institut Teknologi Sumatera. Ketiganya yaitu Muhammad Akbar Syahbani, Diaz Samsul Alif, dan Zahra Salsabila.

Peserta Sedunia

Melalui judul Supermassive Energy and Cool Roof from Solar Cell Using Blackbody Radiation Theory for Future Smart House, mereka mampu mengalahkan 10 besar peserta dari berbagai negara. Penelitian tersebut, menurut Akbar sebagai ketua tim membahas tentang inovasi pembuatan atap rumah berbasis panel surya yang tidak perlu diletakkan di atas genteng konvensional seperti asbes, seng, dll. 

 “Kami mengaplikasikan hukum-hukum fisika seperti konsep tekanan, perpindahan panas, dan teori radiasi benda hitam untuk mendesain produk ini,” ungkapnya.

SALAH satu instalasi panel surya Fakultas Teknologi dan Multidisplin (FTMM). (Foto: PKIP UNAIR)

Dalam pembuatan produk atap panel surya, mahasiswa yang lahir di Sumbawa itu menuturkan melakukan beberapa modifikasi pada struktur layer atap dengan menambahkan blackbody material untuk mereduksi panas dan teknik dekomposisi. Sementara itu, untuk menahan air hujan yang masuk, dirinya dan tim melakukan dekomposisi pada permukaan atas atap menggunakan water resistance. Bahkan, dirinya juga menambahkan layer anti reflection untuk memaksimalkan cahaya yang masuk agar diserap secara maksimal oleh sel surya.

“Terkait mekanisme integrasi antar satu panel dengan panel lainnya, kami memimalkan penggunaan kabel dengan menggantinya menggunakan sistem plug in,” jelasnya.

Pemilihan gagasan tersebut tentu bukan tanpa alasan. Keinginan untuk membangun Indonesia dengan menjadikan renewable energy sebagai energi utama menjadi alasan terkuatnya.  Mahasiswa Teknik Elektro itu berharap gagasan panel suryanya bisa dijangkau oleh masyarakat dengan harga terjangkau akan tetapi tidak mengurangi sedikitpun kualitas dari solar panel.

“Ketika masyarakat secara umum sudah mulai menggunakan renewable energy, maka visi untuk menjadikan renewable energy sebagai energi utama akan cepat terealisasi,” harapnya mengakhiri sesi wawancara.

Penulis : Nikmatus Sholikhah

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp