Terapi Sel Punca Mesenkimal Berkhasiat dan Aman untuk Pasien Covid-19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
AppleMark

Pada Agustus 2021, lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi severe acute respiratory syndrome – coronavirus 2 (SARS-CoV-2), dan lebih dari empat juta orang telah meninggal.  Di Indonesia saja, COVID-19 telah mencapai hampir empat juta kasus (per Agustus 2021) dengan lebih dari 120.000 kematian. Selain demam, batuk, dan sesak napas yang merupakan ciri khas pneumonia, COVID-19 memiliki berbagai manifestasi klinis mulai dari sakit tenggorokan, kelelahan, pusing, mialgia, nyeri dada, rinitis, manifestasi neurologis, konjungtivitis, anoreksia, diare, manifestasi kulit seperti ruam dan urtikaria, bahkan ada yang tanpa gejala. COVID-19 lebih ringan pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa, sedangkan lansia dan individu dengan penyakit penyerta sepert hipertensi, obesitas, diabetes mellitus, dan penyakit kardiovaskular lainnya cenderung memiliki gejala yang lebih parah dan memiliki angka kematian yang lebih tinggi. 

Berbagai jenis pengobatan untuk COVID-19 sepert antivirus, kortikosteroid (deksametason) , obat anti inflamasi, dan bahkan terapi plasma konvalesen telah diamati dalam berbagai penelitian. Namun, sebagian besar pengobatan ini belum terbukti efektif sesuai harapan. Oleh karena itu, berbagai penelitian terus dilakukan untuk menemukan pengobatan potensial dalam penanganan COVID-19, salah satunya adalah terapi sel punca. Sel punca mesenkimal (mesenchymal stem cells / MSCs) adalah jenis sel punca multipoten pada orang dewasa yang dapat ditemukan di berbagai jaringan autologus, yang memiliki kemampuan proliferasi. Beberapa studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa MSCs memiliki kemampuan imunomodulator yang berperan dalam memodulasi proliferasi, aktivasi, dan fungsi berbagai sel imun, baik sel innate maupun sel adaptif. MSCs sebelumnya digunakan dalam beberapa penyakit imunologi yang disebabkan oleh virus seperti HIV, hepatitis B kronis, dan virus influenza.

Reaksi inflamasi yang berlebihan ditemukan pada pasien COVID-19 karena produksi faktor inflamasi termasuk: sitokin, kemokin, dan sel imun reaktif yang menyebabkan badai sitokin. MSCs diperkirakan dapat mengurangi respon imun pada pasien COVID-19, sehingga akan mencegah kejadian badai sitokin dalam sistem imunitas  dan memicu perbaikan endogen. Setelah pemberian injeksi intravena, populasi sel punca mesenkim di paru-paru akan berfungsi melepaskan mediator anti-inflamasi, memperbaiki lingkungan mikro paru-paru dengan melepaskan peptida antimikroba, melindungi sel epitel alveolar, mencegah fibrosis paru, dan meningkatkan fungsi paru disfungsi dan pneumonia karena COVID-19. Keunggulan yang dimiliki MSCs dibandingkan dengan terapi lain, yaitu 1) dapat diekstraksi dari berbagai jaringan seperti sumsum tulang, jaringan adiposa, tali pusat, pulpa gigi, darah menstruasi, jaringan lemak 2) sel induk bersifat multipoten; 3) dapat disimpan untuk penggunaan berulang; dan 4) tidak ada penelitian yang menunjukkan efek samping sel punca alogenik.

Penelitian meta-analisis kami ini bertujuan  membandingkan keamanan dan khasiat MSCs pada pasien COVID-19, yang dilihat dari jumlah kematian, efek samping, lamanya pengobatan, kebutuhan ventilator mekanik, dan penanda inflamasi . Sebagian besar penelitian yang terlibat dalam meta-analisis ini melaporkan bahwa MSCs efektif dan aman untuk diberikan kepada pasien COVID-19. Pemberian MSCs berhasil mengurangi durasi rawat inap dan mengurangi risiko kematian secara signifikan. Penurunan durasi rawat inap tentunya berkaitan dengan perbaikan penyakit. Terjadi peningkatan signifikan pada rasio IL-10 dan penurunan TNF-α pasien yang diobati dalam 10 hari setelah pemberian MSCs. IL-10 adalah mediator antiinflamasi yang melawan aksi TNF-α. Peningkatan IL-10 dan penurunan kadar TNF-α menunjukkan perbaikan kejadian badai sitokin. 

Patogenesis COVID-19 tidak lepas dari disregulasi imunitas yang bermanifestasi sebagai badai sitokin. COVID-19 memicu disregulasi imunitas dengan memicu aktivasi kaskade produksi sitokin pro-inflamasi, terutama IFN-I. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian MSCs berperan dalam perbaikan kondisi pasien COVID-19 melalui peningkatan imunologi dengan menurunkan sitokin pro-inflamasi. MSCs juga terbukti  menurunkan TNF-α, IL-1 dan IL-6 melalui hepatocyte growth factor (HGF), Prostaglandin-E2 (PGE2), lipoxin A4 (LXA4), pelepasan TSG-6 dan penekanan proliferasi sel T inflamatory. Pengobatan dengan MSCs adalah strategi terapeutik untuk menghentikan kaskade inflamasi yang tidak terkontrol dan mengurangi fibrosis paru pasca COVID-19, menurunkan ground-glass opacification (GGO) dan area infiltrasi pada pasien pasca pemberian MSCs. Hal ini menunjukkan bahwa terapi MSCs tidak hanya meningkatkan status imunologis, tetapi juga berperan dalam perbaikan struktural dan pencegahan kerusakan paru-paru pada COVID-19 pasien. Temuan ini juga telah didukung oleh penelitian  in vivo, yang menemukan bahwa MSCs menghambat fibrosis paru sehingga memberikan  efek perlindungan terhadap kerusakan paru. Demikian pula resistensi tubuh terhadap pemberian MSCs adalah minimal sehingga  menegaskan bahwa pemberian MSCs  tidak menimbulkan  efek samping dan aman untuk diberikan kepada pasien COVID-19.

Meskipun masih terdapat keterbatasan antara lain meliputi risiko bias karena beberapa penelitian memiliki kualitas rendah dan jumlah peserta dalam setiap penelitian secara keseluruhan masih dianggap bisa ditambah, namun dengan belum adanya meta-analisis yang ditujukan untuk mengetahui efikasi dan keamanan terapi sel punca mesenkimal pada pasien COVID-19 maka kesimpulan dari meta-analisis ini telah mengungkap beberapa poin penting. Poin kesimpulan dari meta-analisis ini adalah bahwa pemberian MSCs kepada pasien COVID-19 aman dan efektif dalam mengurangi angka kematian dalam masa rawat inap. Perbaikan klinis pada pasien terjadi melalui resolusi badai sitokin, yang ditandai dengan menurunnya berbagai  sitokin proinflamasi dan meningkatnya berbagai faktor antiinflamasi pada pasien.

Penulis : Andrianto Andrianto , Desak Ketut Sekar Cempaka Putri, Makhyan Jibril Al Farabi , Teuku Yusrizal , Hanestya Oky Hermawan

https://f1000research.com/articles/10-956

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp