Tentukan Titik Pertumbuhan Ayam Melalui Anatomi Kaki

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh ussoy.org

Ayam broiler termasuk salah satu ternak yang berperan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Ayam broiler merupakan ayam ras dengan produk utama adalah daging dengan laju pertumbuhannya cepat. Laju pertumbuhan ayam broiler yang cepat diikuti dengan laju perlemakan yang cepat pula. Penimbunan lemak cenderung meningkat seiring dengan pertambahan bobot badan ayam. Pertumbuhan tulang pada ayam broiler tidak secepat laju pertumbuhan pada daging. Laju pertumbuhan dapat ditinjau salah satunya dari pergantian protein tubuh saat diberi pakan yang lebih baik, secara fisiologis protein dan energi dalam metabolisme berkaitan dengan siklus tukar protein (protein turnover) dalam tubuh. Hasil metabolisme protein tubuh digunakan untuk menghitung siklus tukar protein dan dapat digunakan sebagai indeks kemampuan pertumbuhan unggas. Siklus tukar protein yang dihitung meliputi perbedaan laju sintesis dan degradasi protein. Peningkatan kualitas dan kandungan nutrisi dalam pakan mampu memberikan laju peningkatan meskipun lambat pada bobot badan dan massa protein otot pada ayam Kedu. Tingginya FCR dan peningkatan laju pertumbuhan yang lambat disebabkan oleh variasi genetik ayam Kedu yang belum mampu mengefisiensikan nutrisi dalam pakan. Pertumbuhan ayam didukung oleh beberapa faktor, yaitu strain ayam, jenis kelamin, dan faktor lingkungan.

Pola pertumbuhan merupakan gambaran dari hasil proses pertumbuhan dari waktu ke waktu seiring dengan bertambahnya usia yang meliputi pertambahan panjang atau massa suatu sel maupun organ pada makhluk hidup. Pengukuran pola pertumbuhan pada penelitian ini didasarkan pada pengukuran bobot hidup, osteometri serta massa dari masing-masing tulang pada sistem kerangka kaki belakang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat dijelaskan bahwa pola pertumbuhan pada sistem kerangka kaki belakang memberikan hasil yang signifikan seiring dengan bertambahnya umur ayam broiler strain Lohmann. Hal ini dibuktikan dengan terus meningkatnya grafik pertumbuhan tulang pada ayam broiler dari umur 7 hingga 35 hari. Berdasarkan hasil penelitian, laju peningkatan pada pola pertumbuhan semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia. Penurunan laju pola pertumbuhan menurut hasil penelitian mulai terjadi antara umur 21 hingga 35 hari pada ayam broiler strain Lohmann. Penurunan laju pola pertumbuhan dapat dipengaruhi salah satunya oleh keberadaan hormon estrogen. Kondisi setelah dewasa kelamin, produksi hormon estrogen dari ovarium mengalami penurunan sehingga jaringan tulang yang hilang semakin banyak. Fungsi estrogen dalam pertumbuhan tulang adalah untuk menjaga kepadatan dan kekuatan tulang. Defisiensi estrogen berhubungan dengan ketidaksesuaian antara resorpsi tulang dan pembentukan tulang, hal ini menunjukkan bahwa peran estrogen juga penting dalam mempertahankan pembentukan tulang pada tingkat sel. Pencapaian pada kematangan tulang dan fungsional tulang yang maksimal membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan pada proses pertumbuhan tulang itu sendiri.

Periode pemeliharaan ayam broiler terbagi menjadi periode starter (umur 1-21 hari) dan finisher (umur 22-35 hari). Periode finisher dapat dimulai sesuai umur (22-35 hari) atau hingga diperoleh bobot badan ayam broiler yang diinginkan. Masa kritis atau masa brooding ayam broiler terjadi pada dua minggu pertama dari fase hidup awal ayam broiler. Usia tersebut diperlukan perhatian yang intensif, salah satunya dalam pemberian pakan. Pemberian pakan yang efisien dan nutrisi yang cukup sangat diperlukan untuk menunjang peningkatan pola pertumbuhan yang maksimal. Kalsium merupakan salah satu unsur yang mendukung proses pertumbuhan tulang. Pemberian kalsium pada masa pertumbuhan harus cukup agar dapat didapatkan hasil pertumbuhan tulang yang maksimal. Defisiensi estrogen perlu pemberian kalsium dalam pakan untuk dapat menghambat resorpsi tulang. Sistem kerangka kaki belakang memerlukan kepadatan tulang yang maksimal, hal ini tentunya sangat menunjang produktivitas daging pada ayam broiler maksimal serta menghindari kecacatan dalam menompang berat tubuhnya yang semakin meningkat. Proses pembentukan tulang mencapai titik maksimum dan mulai terjadi penurunan, energi yang didapat tidak lagi berfokus untuk pembentukan tulang tetapi juga pertumbuhan daging. Pakan ayam broiler dengan pemberian protein kasar standar mampu meningkatkan densitas tulang, berat karkas dan presentase berat karkas saat penyembelihan (dressing precent) tetapi menurunkan dada, sayap, dan hasil total daging yang dapat dimakan. Berdasarkan hasil penelitian, pemberian nutrisi dalam pakan seperti karbohidrat untuk menunjang produktivitas daging ayam broiler agar lebih maksimal perlu ditambahkan saat ayam broiler berumur antara 21 hingga 35 hari.

Penulis: Yeni Dhamayanti, drh., M.Kes.

Link Jurnal: https://www.e-journal.unair.ac.id/JMV/article/view/17157

Sumber: Hanafi, U. F., Dhamayanti, Y., Purnama, M. T. E., Soeharsono, P. A. W., & Prastiya, R. A. (2021). Osteometri Kaki Belakang Ayam Broiler Strain Lohmann pada Hari ke-7, 21 dan 35. Jurnal Medik Veteriner4(1), 23-36.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp