Ucapan Tahniah Kepada Rektor UNAIR dan Jajarannya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Baru-baru ini saya membaca info dari beberapa alumni yang di share di grup Whatsapp (WA) tentang keberhasilan UNAIR menduduki peringkat satu perguruan tinggi negeri yang berhasil mencapai Kinerja Utama perguruan tinggi negeri. Kementrian Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan menganugerahi UNAIR dengan insentif sebesar Rp 24 miliar karena keberhasilannya itu.

Seperti diketahui, setiap Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dihaharuskan berpedoman pada indikator kinerja utama dalam: a). menetapkan rencana kinerja; b). menyusun rencana kerja dan anggaran; c). menyusun dokumen kontrak atau perjanjian kinerja; d). menyusun laporan kinerja; dan e). melakukan evaluasi pencapaian kinerja.

Untuk itu Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusannya Nomor 3/M/2021 menetapkan beberapa Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, antara lain tentang kesiapan para lulusan mendapatkan kerja, melanjutkan studi, atau menjadi wiraswasta; prosentase mahasiswa yang belajar di luar kampus (minimal 20 SKS); prosentase para dosen yang berkeja di luar kampus berdasarkan bidang ilmu menjadi praktisi di dunia industri, atau membina para mahasiswa; kualifikasi para dosen; jumlah keluaran penelitian dan pengabdian masyarakat yang mendapatkan rekognisi internasional; prosentase program studi S1 dan D4/03/02 yang melaksanakan kerja sama dengan mitra; metode pembelajaran; dan prosentase program studi yang memiliki akreditasi internasional yang diakui pemerintah.

Kalau kita perhatikan indikator kinerja utama yang disyaratkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan itu, sangatlah berat dan hanya bisa dicapai apabila ada sinergi yang baik semua elemen yang ada di perguruan tinggi seperti UNAIR (termasuk alumninya) dan tidak ada pemikiran sempit sektoral. Namun UNAIR ternyata berhasil melaksanakan tugas-tugasnya yang sesuai dengan semua indikaor kinerja utama seperti yang tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

UNAIR sudah banyak menghasilan capaian yang gemilang di berbagai bidang. Misalnya Times Higher Education World University Rangkings atau THE WUR by Subject 2022 merilis daftar peringkat universitas terbaik dunia berdasarkan bidang ilmu hukum. Universitas Airlangga menjadi universitas satu-satunya dari Indonesia yang masuk pemeringkatan THE WUR by Subject 2022 di bidang hukum. UNAIR meraih skor total 11,8 – 27,7 dengan skor Teaching 12,2, Research 19,9, Citations 16,1, Industry Income 38,2, dan International Outlook 19,3. Sebelumnya, UNAIR juga masuk daftar 14 universitas terbaik di Indonesia versi THE WUR 2022. Pada pemeringkatan ini, UNAIR menempati peringkat 1201+ universitas terbaik di dunia dan peringkat 401-600th THE Impact Rankings 2021. Mahasiswa UNAIR mendapatkan medali emas di PON Papua, banyak alumninya yang berhasil menduduki eselon tinggi di berbagai institusi pemerintahan, dsb.

Atas semua capaian itu Rektor dan semua jajaran di lingkungan UNAIR layak mendapatkan ucapan Selamat (Tahniah) atas semua keberhasilannya. Hanya saja perlu disadari bahwa semua capaian yang gemilang itu tidak boleh manjadikan UNAIR ‘riya’ (menyombongkan diri), namun harus menjadi pemicu untuk menuju capaian yang lebih bagus lagi di kancah nasional maupun internasional. Unair layak mendapatkan apresiasi karena berhasil menunjukkan kepada publik bahwa UNAIR tanpa harus gembar-gembor terus bekerja secara ‘senyap’ berinovasi dan berkreativitas tinggi untuk bangsa. Bekerja dengan cara senyap ini seperti bekerjanya para elit komando di jajaran TNI yang melakukan serangan secara terukur sesuai dengan target yang sudah ditetapkan. Kita tidak menutup mata bahwa UNAIR tidak semudah itu berhasil mencapai kinerja yang bagus karena sering mendapatkan hambatan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, hasil penelitian para peneliti UNAIR untuk obat Covid-19 mendapatkan ‘sindiran’ atau kritikan tajam dari berbagai pihak. Namun dengan hati tenang, UNAIR tetap berinovasi. Saya yakin Rektor dan semua jajarannya secara rutin dan intensif melakukan kajian pengaruh faktor eksternal dan internal terhadap kinerja, melakukan identifikasi masalah, memililih strategi yang dikehendaki, melaksanakan strategi yang dipilih, dan terakhir melakukan strategic control atau pelaksanaan strategi itu.

Tiga negara Asia yang termasuk sebagai negara yang perekonomiannya tertinggi di dunia yaitu Jepang, Korea Selatan, dan Cina memiliki kesamaan dengan yang dilakukan UNAIR. Jepang misalnya, setelah terpuruk dari kekalahan di Perang Dunia II secara serius melakukan inovasi-inovasi, tapi menerima cemoohan/kritikan dari negara-negara maju antara lain bahwa buatan Jepang itu kualitasnya jelek. Semua ejekan-ejekan itu diterima Jepang dengan tenang dan jiwa yang matang tanpa emosi. Hasilnya tahun 1970 Jepang mengejutkan dunia terutama Amerika Serikat karena berbagai produk otomotif dan elektroniknya menguasai pasar dunia. Korea Selatan dan Cina juga memiliki pengalaman yang sama.

Saya sebagai salah satu dari lebih dari 100.000 alumni UNAIR yang tersebar di Nusantara dan manca negara bangga dengan keberhasilan yang dicapai kampus dimana saya menimba Ilmu Ekonomi dulu.

Berita Terkait

Ahmad Cholis Hamzah

Ahmad Cholis Hamzah

Contributor of Media UNAIR, Alumni of Faculty of Economics Airlangga University’73 and University of London, UK.