Taat Berobat, Ginjal Tetap Sehat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh infoka.id

Obat anti kanker atau kemoterapi, tetap menjadi pilihan disamping pembedahan dan modalitas terapi pendukung yang lain. Berbagai pilihan kombinasi obat anti kanker (kemoterapi) yang sampai saat ini masih digunakan, hampir semuanya mempunyai efek lain yang menakutkan, yang tidak diinginkan, yang dapat berakibat buruk di tempat sekitar daerah lokasi tumor maupun berbagai tempat lain pada tubuh manusia. Sebagai contoh yang menarik dan sering ditemukan adalah kerusakan dan kematian sel – sel epitel pelapis unit fungsional kompartemen glomerulus ginjal.  Di berbagai belahan dunia, dimana dilakukan pengobatan paripurna terhadap kanker, obat anti kanker (kemoterapi) yang masih cukup efektif dan banyak digunakan sampai saat ini untuk mengobati berbagai jenis kanker (tumor ganas) adalah Cysplastin. Penggunaan obat tersebut mempunyai  dampak buruk atau efek samping  yang tidak diharapkan pada berbagai sel, jaringan dan organ normal (sehat) di berbagai tempat tubuh manusia. Pengaruh buruk penggunaan obat anti kanker (tumor ganas) Cysplastin pada manusia, sering ditemukan terjadinya kematian sel-sel epitel pelapis unit fungsional komppartemen glomerulus ginjal. Dimana obat anti kanker (kemoterapi) tersebut, merupakan bahan berbahaya dan dapat berperan sebagai bahan toksis (nefrotoksik),  yang dapat menyebabkan atau menginduksi kematian  (apoptosis) sel epitel pelapis unit fungsional kompartemen glomerulus di ginjal.  Dimana glomerulus tersebut mempunyai fungsi utama, yaitu sebagai unit fungsional uatama proses penyaringan (filtrasi) pada manusia. Berbagai tanda dan gejala, serta perubahan biokimiawi molekuler (pemeriksaan laboratorium) akan didapatkan, yang disebabkan karena kerusakan dan kematian sel – sel glomerulus akibat dampak buruk (efek samping) pemakaian obat anti kanker (kemoterapi) yang digunakan tersebut.

Kondisi yang demikian tidak boleh dibiarkan berlarut dan terus berlanjut, karena dapat berdampak pada kerusakan (kematian) sel epitel, jaringan glomerulus, maupun organ ginjal secara keseluruhan, bahkan dapat merusak jaringan dan organ lain di luar ginjal.  Oleh karena hal tersebut akan menyebabkan bertambah buruk kondisi penderita kanker yang mendapat pengobatan (terapi) anti kanker (kemoterapi), bahkan menyebabkan kematian. Hal tersebut akan meningkatkan beban pusat layanan kesehatan (rumah sakit dan lain – lain), juga keluarga, masyarakat, serta negara secara keseluruhan dalam berbagai hal.

Sehingga sangat dibutuhkan adanya usaha – usaha untuk mencegah supaya hal tersebut di atas tidak terjadi. Supaya penderita kanker yang mendapat pengobatan anti kanker (kemoterapi), khususnya cysplastin dapat berhasil dengan baik dan tidak ada dampak buruk yang berupa efek samping pengobatan kanker dengan kemoterapi tersebut. Salah satu usaha tersebut adalah digunakannya amino-protein glutamin, pada pengobatan penderita kanker (tumor ganas) memakai obat anti kanker (kemoterapi) cysplastin.   Amino-protein glutamin adalah semacam molekul substrat untuk pembuatan glutathione yang berperan sebagai antioksidan, dan menyebabkan terjadinya pengeluaran protein HSP70. Dimana peran protein HSP70 pada sel epitel glomerulus ginjal,  dapat menjaga sel dari kematian (apoptosis) yang disebabkan oleh berbagai penyebab yang berbeda – beda.

Didapatkan informasi dari hasil penelitian, yang menunjukan bahwa pemberian amino-protein glutamin pada penderita yang mendapat pengobtan anti kanker (kemoterapi) cysplastin, terjadi penurunan ekspresi protein petanda kematian (apoptosis) sel epitel glomerulus ginjal. Berdasarkan pemeriksaan morfologi histopatologi dan imunohistokimia, diperoleh informasi bahwa ekspresi protein kematian sel epitel glomerulus ginjal pro-apoptosis dan terjadinya apoptosis ( kematian sel) menurun secara bermakna dan signifikan, pada penderita dengan pengobatan anti kanker (kemoterapi), yang diberikan amino-protein glutamin sebagai nefroprotektif (pelindung ginjal). Informasi tersebut, juga dapat dipakai sebagai parameter atau petanda, bahwa ekspresi protein pro-apoptosis yang rendah atau menurun secara signifikan dan bermakna adalah sinyal baik, bahwa kondisi sel epitel pelapis jaringan glomerulus organ ginjal penderita dengan pengobatan kemoterapi (obat anti kanker) cysplastin, yang diberikan amino-protein glutamin, didapatkan fakta empiris, bahwa kerusakan atau kematian (apoptosis) sel epitel pelapis glomerulus organ ginjal menurun secara signifikan dan bermakna.

Akhirnya kita akan sepakat dan mendukung bahwasanya untuk menjaga dari kerusakan atau kematian (apoptosis) sel epitel pelapis jaringan glomerulus organ ginjal penderita yang mendapat pengobatan anti kanker (kemoterapi), khususnya cysplastin, karena menderita tumor ganas (kanker), direkomendasikan dengan pemberian amino-protein glutamin.

Penulis : Imam Susilo; Jusak Nugraha; Miyayu Soneta Sofyan

Link : https://oamjms.eu/index.php/mjms/article/view/5915

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp