Pengmas Magister Ilmu Hukum UNAIR Dorong Maksimalkan Potensi Wisata di Desa Gerbo

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pengmas Magister Ilmu Hukum UNAIR Dorong Maksimalkan Potensi Wisata di Desa Gerbo. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Desa Gerbo merupakan salah satu desa yang berada di kawasan dataran tinggi yakni berlokasi di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Desa Gerbo ini menjadi salah satu pintu untuk memasuki Kawasan Wisata Bromo Tengger Semeru.  Awal mula Desa ini dinamakan Desa Gerbo yakni diambil dari dua kata akronim yang diambil dari suku Jawa Timur yaitu, Tengger dan Nebo.

Letak Desa Gerbo yang strategis menyadarkan warga lokal dari desa tersebut akan pengelolaan pada sektor wisata guna meningkatkan perekonomian yang tentunya diikuti dengan pengelolaan yang baik. Saat ini Desa Gerbo telah menjadi Desa wisata yang berfokus pada edukasi dan budaya. Pengelolaan pada Desa wisata ini cukup terstruktur yang dapat dilihat dari adanya Pokja Sadar Wisata.

Berkaitan dengan pengelolaan kegiatan wisata tersebut, Kepala Desa Gerbo yaitu Sutrisno menyambut baik Program Pengabdian Masyarakat dari program Studi Ilmu Hukum yang diketuai oleh Dr. Aktieva.  Kepada UNAIR NEWS (18/10) Aktieva mengatakan bahwa program tersebut selaras dengan program pengembangan wisata edukasi di Desa Gerbo.

“Dimana hal tersebut berfokus pada pengembangan dan pemberdayaan warga sehingga dapat mendorong peningkatan ekonomi bagi masyarakat terutama pada aspek legalitas yang perlu mendapat perhatian khusus,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa PKM dilaksanakan dengan metode penyuluhan terhadap warga Desa Gerbo, yang dilaksanakan tanggal 9 Oktober 2021 dengan peserta kurang lebih sebanyak 30 orang. Acara penyuluhan yang berjudul Penyuluhan Hukum tentang Perizinan Wisata melalui “Online Single Submission (OSS)” sebagai Upaya Pengembangan Desa Wisata Gerbo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

“Kegiatan tersebut yakni dengan menjelaskan mengenai perizinan pada Single Online Submission dan berkaitan dengan Pembuatan Kontrak Bisnis,” paparnya.

Selama penyuluhan berlangsung, warga Desa Gerbo yang hadir memiliki antusias yang besar sehingga menjadikan kegiatan ini semakin hidup dengan adanya sesi tanya jawab yang interaktif antara peserta dan pemateri. Diskusi tersebut kemudian memunculkan ide-ide baru serta potensi yang dapat dikembangkan di Desa Gerbo diluar wisata edukasi dan budaya yang sudah ada dan sedang dikembangkan.

“Warga Desa Gerbo juga memiliki pemahaman terhadap aspek legal yang dalam kehidupan sehari-hari bersinggungan dengan beberapa permasalahan yang mereka hadapi dan kemudian didiskusikan dalam sesi tanya jawab,” lanjutnya.

Selanjutnya, ia juga mengatakan bahwa antusias warga Desa Gerbo yang tinggi dalam usaha mengembangkan wisata edukasi dan budaya di Desa Gerbo ini akan ditindaklanjuti dengan adanya pendampingan dan pemberdayaan bagi warga Desa Gerbo untuk pengenalan wisata edukasi dan budaya maupun UMKM yang dapat mendorong perekonomian warga setempat.

“Berdasarkan uraian kegiatan penyuluhan tersebut, maka dapat diperoleh pemahaman bahwa Desa Gerbo memiliki banyak potensi salah satunya menjadi Desa Wisata yang mengusung wisata dalam edukasi, budaya, serta sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomis,” ujarnya.  

Pada akhir, ia menegaskan bahwa hal-hal tersebut akan memajukan perekonomian Desa Gerbo jika diberikan sentuhan-sentuhan yang lebih modern dan menarik yang akan mengundang ketertarikan masyarakat untuk melihat keindahan Desa Gerbo yang tidak sedikit.

“Dalam pengembangan ini memerlukan sinergitas dan kolaborasi dari berbagai pihak agar tujuan peningkatan ekonomi masyarakat dapat tercapai,” pungkasnya.

 Penulis: Rizky Amalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp