Potensi Penggunaan Nanohidroksiapatit Dari Limbah Kulit Telur Ayam di Bidang Kedokteran Gigi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto dari KlikDokter

Hidroksiapatit (HAp) adalah biomaterial yang mulai digunakan secara luas dalam berbagai bidang, dan memiliki banyak potensi penggunaan di bidang kedokteran gigi. Hal ini disebabkan hidroksiapatit memiliki biokompatibilitas, bioaktifitas baik terhadap jaringan keras manusia, tentunya dengan harga lebih ekonomis. Beberapa studi telah memproduksi HAp yaitu dari tulang sapi, kulit kerang, koral, dan yang populer adalah dari kulit telur ayam.  Kulit telur ayam mengandung kalsium tinggi dan dapat diolah menjadi hidroksiapatit dengan kualitas baik. 

Dalam bidang implantologi, sumber kalsium dari HAp dapat membantu osseogenesis, menghambat pertumbuhan bakteri, mengurangi inflamasi, dan membantu pembentukan tulang yang rusak. Di bidang periodontologi, HAp digunakan untuk mengisi tulang yang telah hilang pada tindakan bedah dan dapat berikatan secara kimia pada proses penyatuan tulang. Dewasa ini, HAp juga digunakan di bidang rekayasa jaringan, yaitu untuk rekonstruksi, perbaikkan jaringan keras seperti tulang dan gigi, serta digunakan bersama  polimer lain untuk membantu keberhasilan perawatan regenerasi jaringan. Di bidang konservasi gigi,  nanoHAp telah dikembangkan sebagai bahan remineralisasi pada lesi karies awal, dan  sebagai material kaping pulpa.

Nanohidroksiapatit (nanoHAp) Dari Kulit Telur Ayam 

Ukuran partikel Hidroksiapatit dalam bentuk nano telah menarik perhatian sebagai bahan biokeramik karena kemiripannya dengan jaringan keras manusia. Ukuran nanometer digunakan karena apatit biologis yang membentuk jaringan kristal apatit matriks kolagen pembentuk tulang dan gigi adalah  10 – 100 nm. NanoHAp dapat disintesis dari sumber alami dan sintetis, keduanya memiliki komposisi mirip dengan jaringan keras manusia. Keuntungan sumber alami adalah berasal dari jaringan hidup sehingga lebih biokompatibel dan tidak toksik. Sintesis nanoHAp dari sumber alami dapat dilakukan dengan mudah menggunakan limbah bahan biogenik seperti kulit telur ayam. Pemanfaatan bahan biogenik tersebut juga sebagai alternatif untuk mengurangi limbah.

Telur ayam merupakan produk yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sehari – hari dan limbah kulit telur menjadi polutan lingkungan karena aktivitas mikroba. Sekitar 250.000 ton kulit telur diproduksi pertahun dari proses industri. Dalam kulit telur ayam terkandung kalsium dengan kadar tinggi. Sintesis nanoHAp dari kulit telur ayam dapat menggunakan beberapa metode dan yang umum digunakan adalah metode presipitasi kimia.

Sebelum digunakan secara klinis, nanoHAp kulit telur ayam perlu dilakukan karakterisasi untuk mendapatkan komposisi dan bentuk partikel Ca10(PO4)6(OH)2 ideal. Beberapa studi di bidang kedokteran gigi membuktikan bahwa HAp dari kulit telur ayam dapat dibuat menjadi partikel nano, dan dibuat menjadi perancah berpori untuk mendukung teknologi rekayasa jaringan. Dalam bidang restoratif,  nanoHAp ini dapat digunakan sebagai bahan remineralisasi pada lesi karies awal, mengurangi sensitifitas gigi, menambah sifat mekanisnya suatu material, dan dalam bidang endodontic, nano Hap telah dikembangkan sebagai material kaping pulpa untuk membentuk dentin reaksioner maupun dentin reparatif. Beberapa penelitian menunjukkan nanohidroksiapatit dari kulit telur ayam memiliki potensi tinggi  penggunaanya di bidang kedokteran gigi dan tentunya sebagai sarana pemanfaatan limbah di masyarakat.

Penulis: Drg. Elline SpKG , Prof. Dr. Kun Ismiyatin, drg., MKes., SpKG(K)

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: 

https://medic.upm.edu.my/upload/dokumen/2021092200460413)_2021_0338.pdf

Elline1, Kun Ismiyatin2 (2021). Nanohydroxiapatite Using Chicken Eggshell Waste and Its Characterization. Malaysian Journal of Medicine and Health Sciences. (SUPP6), 83-86 .2021. https://medic.upm.edu.my/upload/dokumen/2021092200460413)_2021_0338.pdf

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp