Mengetahui Lebih dalam Kondisi Perbankan Melalui MBSIT

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pelaksanaan Webinar MB Study Visit to Banking pada Minggu (10/10/2021). (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Meski keadaan pandemi Covid-19 sudah semakin membaik, dampak yang diakibatkan oleh pandemi masih terasa. Salah satu sektor yang mengalami dampak tersebut adalah sektor perbankan. Berbagai penyesuaian dilakukan oleh sektor perbankan agar tetap menggeliat meski diterpa pandemi. 

Akibat penyesuaian tersebut, pekerja sektor perbankan harus selalu siap untuk beradaptasi dengan keadaan yang ada. Sebagai salah satu pencetak tenaga kerja perbankan yang profesional D3 Manajemen Perbankan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga melalui Departemen Keilmuan Himpunan Mahasiswa menggelar Webinar MB Study Visit to Banking. Mengusung tajuk Potensi Digitalisasi Perbankan dalam Mendorong Human Resource di Era Pandemi webinar tersebut turut mengundang praktisi perbankan yang sudah lama berkecimpung di bidangnya. Ialah Iyus Prasetia, S.H. yang merupakan relationship manager funding bank muamalat cabang Darmo serta Dini Wulandari, S.Si. seorang manajer pemasaran BRI kantor cabang Demak, Jawa Tengah. 

Webinar dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada Sabtu, 9 Oktober 2021 dan Minggu, 10 Oktober 2021. Pada kesempatan tersebut Dini yang merupakan alumni Universitas Airlangga mengatakan bahwa era pandemi menjadi pukulan terberat bagi sektor perbankan. “Era pandemi sangat berpengaruh terhadap perbankan di Indonesia. Kami cukup terpukul karena kondisi pandemi,” katanya.

Berbagai strategi dilakukan oleh perbankan salah satunya adalah restrukturisasi kredit. “Artinya adalah penyelamatan kredit. Restrukturisasi ini berupa penundaan bunga, penundaan pokok, atau penundaan jangka waktu misal biasanya tiga tahun kita undur jadi empat tahun. Ada juga yang kolaborasi dari ketiga itu,” jelasnya. Restrukturisasi perbankan dilakukan akibat penyaluran kredit bank yang terjadi penurunan. “Bukan kita yang tidak mau menyalurkan, tapi permintaan dari masyarakat terkait dengan kredit itu menurun. Karena memang mereka takut jika tidak bisa membayar sedangkan pihak bank sangat berhati-hati untuk menyalurkan kredit. Jadi kita harus selektif dalam memberikan kredit,” papar Dini.

Sementara itu, ketua pelaksana kegiatan Nelly Wahyu Ardianti turut menyampaikan pesan kepada peserta yang merupakan mahasiswa D3 Manajemen Perbankan FV UNAIR. “Semoga teman-teman bisa selalu mengikuti perkembangan yang ada pada sektor perbankan terlebih lagi seperti kondisi saat ini. Semoga teman-teman dapat menerima banyak pengetahuan dan lebih paham akan kondisi perbankan saat ini,” pungkasnya.

Penulis : Icha Nur Imami Puspita

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp