Manajemen Beban dan Stres Caregiver yang Merawat Orang dengan Gangguan Jiwa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh DW

Beban dan stres caregiver yang merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) pada masa pandemi covid-19 semakin meningkat. Pandemi berdampak pada segala bidang, terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawan dan penurunan pendapatan dan ketakutan penularan corona diseluruh dunia. Suasana pandemi yang mencekam membuat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) semakin gelisah dan mudah kambuh, yang berdampak pada meningkatnya biaya perawatan. Kondisi demikian menyebabkan beban dan stres pada caregiver, sehingga dukungan dan solusi lain sangat diperlukan.

Manajemen beban dan stres bagi caregiver yang merawat ODGJ dilakukan untuk mengatasi beban dan stres caregiver dalam merawat pasien skizofrenia utamanya masa pandemi covid-19. Beban perawatan (burden of care) adalah masalah, kesulitan atau dampak fisik atau psikososial yang dialami pasangan, orangtua, wali, anak atau saudara yang merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Sedangkan stres merupakan reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau sulit. Kedua hal ini dapat mempengaruhi caregiver dalam merawat pasien. Riset sebelumnya menemukan bahwa masalah yang dialami caregiver dapat memicu kekambuhan yang berulang sampai 1-3 kali setahun. Kekambuhan pasien akan memperberat beban caregiver, sehingga menjadi masalah yang berantai.

Manajemen beban

Para ahli kesehatan jiwa menyatakan bahwa beban dapat diminimalisir dengan beberapa cara seperti memberikan edukasi kepada keluarga dan masyarakat agar mereka memberikan dukungan kepada caregiver yang merawat orang dengan gangguan jiwa. Koordinasi lintas program dan lintas sektoral juga sangat penting dilakukan untuk mendapatkan dukungan pemerintah baik dari tingkat desa, kabupaten hingga pemerintah pusat, terkait sarana dan prasarana kesehatan maupun biaya perawatan pasien yang dapat meringankan beban caregiver. Edukasi caregiver terkait pengetahuan cara merawat orang dengan gangguan jiwa seperti kepatuhan minum obat, perawatan diri, makan minum dengan baik, toileting pada tempatnya serta memberikan aktifitas pada pasien, merupakan  cara meningkatkan pengetahuan, dimana dengan pengetahuan yang dimiliki dapat menjadi solusi dalam melakukab perawatan.

Manajemen stres

Manajemen stres dilakukan untuk membantu caregiver ODGJ dalam menyesuaikan diri dengan situasi kondisi yang dihadapi. Manajemen stres adalah kemampuan penggunaan sumber daya secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena tanggapan. Tujuan dari manajemen stres itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu agar menjadi lebih baik. Diharapkan dengan manajemen beban dan stres yang dilakukan perawatan orang dengan gangguan jiwa dapat optimal dan kekambuhan dapat dicegah, pemulihan berjalan dengan baik sehingga pasien mengalami kesembuhan.

Menurut para ahli, manajemen stres dilakukan secara bertahap yaitu pertama melakukan identifikasi faktor yang menyebabkan stres atau sumber stres. Sumber stres memiliki sifat yang kurang jelas dan tidak disadari, bahkan seseorang kadang tidak memperdulikan stres yang terjadi pada dirinya sebagai upaya meminimalisir beban pikiran, perasaan dan perilaku. Kedua memilih penyelesaian masalah yang positif yang dapat dilakukan untuk menghadapai sumber stres itu sendiri yaitu dengan mengubah reaksi kita terhadap stressor. Menghadapi realitas yang tidak menyenangkan walaupun tidak mudah, tetapi apabila kita belajar menerima dengan positif, hasilnya akan memperlihatkan nilai positif dari tindakan positif yang kita lakukan. Apabila kita merasa terbebani dengan apa yang terjadi sehingga merasa kurang nyaman dan stres dengan keadaan yang ada maka sebaiknya belajar menerima dengan apa yang ada. Manajemen stres selanjutnya dapat dilakukan dengan melihat kejadian atau hal-hal yang menyenangkan kita. Seperti melihat pemandangan yang menyenangkan hati, membayangkan bersama orang yang kita sayangi, dan melakukan kegiatan terkait hobi. Relaksasi atau pengenduran juga merupakan suatu cara untuk manajemen stres.

Teknik relaksasi dapat dilakukan apabila seseorang menyadari adanya stres yang dialami berefek pada fisik mereka dan mengakibatkan ketidaknyamanan seperti perut terasa sakit, kepala terasa pusing dan nafas terasa sesak. Pengertian relaksasi menurut para ahli adalah cara untuk melupakan sejenak kecemasan-kecemasan kita atau mengistirahatkan pikiran kita dengan cara menyalurkan kelebihan energi atau ketegangan (psikis) kita melalui suatu kegiatan yang menyenangkan. Terdapat bermacam-macam teknik relaksasi seperti tarik napas dalam. Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk implementasi dalam asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam.  Nafas dalam dilakukan dengan posisi yang nyaman, dapat duduk ataupun berbaring dengan cara menarik nafas secara perlahan (menahan inspirasi secara maksimal) dan menghembuskan nafas secara perlahan.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah caregiver yang merawat ODGJ masa pandemi covid-19 mengalami beban dan stres lebih berat. Manajemen beban dan stres dapat meringankan caregiver dalam merawat ODGJ. Perawatan yang baik diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kekambuhan dan keberhasilan pemulihan dalam memperoleh kesembuhan.

Penulis: Rindayati

Artikel lengkapnya dapat diakses melalui link jurnal berikut ini:

http://www.jidmr.com/journal/wp-content/uploads/2021/10/57-3.-2378_Mental-Disorders-Caregiver-Burden-and-Stress-during-Covid-19-Pandemic_3-Agustus-2021.pdf

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp