Kinerja “Foodpanda” selama Pandemi: Studi Perspektif Konsumen

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh peoplemagazine.com.pk

Penelitian ini merupakan hasil kolaborasi dengan beberapa peneliti dan mahasiswa asing yang tergabung dalam Nusantara Project 2021 yang diadakan oleh AIBPM. Artikel ini memberikan informasi mengenai Foodpanda (sebagai sebuah merek – platform pengiriman makanan dan bahan makanan online yang dimiliki oleh Delivery Hero, yang berkantor pusat di Berlin, Jerman. Saat ini, foodpanda beroperasi sebagai merek utama untuk Delivery Hero di Asia, dengan kantor pusatnya di Singapura. Foodpanda saat ini merupakan platform pengiriman makanan dan bahan makanan terbesar di Asia, di luar China, yang beroperasi di 12 pasar di seluruh Asia.

Layanan pengiriman makanan muncul seperti jamur setelah hujan, saat dunia memasuki era baru dalam sistem informasi dan teknologi. Layanan pesan antar makanan atau food delivery menjadi sebuah tuntutan di tahun pandemi saat ini. Sementara pasar makanan adalah tambang emas untuk membuat bisnis, food delivery adalah bagian kecil dari pasar pengiriman makanan ini (Kandasivam, 2017). Hal ini menunjukkan peluang yang signifikan untuk pertumbuhan layanan pesan-antar makanan di masa depan. Pada tahun 2022, diharapkan pendapatan tahunan akan tumbuh menjadi USD 956 juta untuk bisnis pengiriman, di mana ada pertumbuhan pesat di pasar sektor makanan (EC Insider, 2018). Kee et al (2021) menyatakan bahwa hal tersebut juga merupakan peluang untuk mengoptimalkan kinerja layanan pesan antar makanan di masa pandemi.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kinerja Foodpanda selama pandemi. Metode penelitian ini menggunakan metode survey dengan memberikan pertanyaan yang diberikan ke dalam kuesioner lima bagian untuk mengukur variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Kuesioner tersebut menerapkan pertanyaan tertutup dengan jawaban pilihan ganda yang menawarkan responden kemungkinan untuk memilih dan menunjukkan skala 1-5 poin.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat penetrasi penggunaan smartphone yang meningkat secara signifikan, membuatnya lebih nyaman bagi konsumen untuk berbelanja di seluruh dunia. Penjualan ritel melalui perangkat seluler menyumbang 15% dari seluruh penjualan online di tahun 2016. Diperkirakan, pada tahun 2020, akan mencapai 22% dari total nilai penjualan online. Hampir 91,0% responden setuju menggunakan aplikasi Foodpanda melalui smartphone untuk memesan makanannya. Sebagian besar responden juga menilai Foodpanda sebagai layanan pesan-antar makanan yang paling nyaman; 40,2% dinilai 10, 20,6% dinilai 9, dan 18,6% dinilai 8. Layanan pengiriman Foodpanda juga dikenal sebagai aplikasi yang dirancang dengan baik yang sangat berguna untuk pelanggan yang bekerja setelah jam kantor dan mengejar tenggat waktu di mana mereka tidak punya waktu untuk mampir untuk makan. Lebih mudah bagi pelanggan untuk memilih makanan favorit mereka dengan mengklik tombol mouse atau mengetuk smartphone. Mereka yang tinggal di kota kecil juga merasa nyaman ketika mereka ingin menikmati hidangan dari restoran favorit mereka dalam kenyamanan rumah mereka sendiri.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara kepuasan pelanggan dengan layanan pengiriman selama pandemi. Faktor-faktor seperti metode pembayaran, interaksi orang, variasi makanan merupakan aspek penting dari kepuasan pelanggan dalam layanan pesan-antar makanan online (Kwong, Soo-Ryue, Shiun-Yi, & Lily, 2017).

Hasil lainnya menunjukkan hubungan positif antara loyalitas pelanggan dan dampak kinerja untuk layanan pengiriman. Kinerja layanan pesan-antar makanan memberikan cara teknologi yang efisien dengan metode pembayaran pilihan dan kenyamanan penggunaan aplikasi. Aplikasi food delivery service dapat dipasang dalam waktu singkat dimana pelanggan dapat memesan dan membeli sesuai waktu yang diinginkan (Gupta, 2019)

Penulis: Anak Agung Gde Satia Utama

Secara lebih lengkap, hasil dari penelitian ini dapat dilihat dan diunduh pada laman: http://ejournal.aibpm.org/index.php/JCDA/article/view/1179/1073

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp