Mengatasi Serangan Lintah Laut di Ikan Kerapu dengan Perasan Daun Pepaya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Mengatasi Serangan Lintah Laut di Ikan Kerapu dengan Perasan Daun Pepaya
Dr. Gunanti bersama mahasiswa meneliti perasan daun pepaya terhadap lintah laut yang menyerang Ikan Kerapu di Laboratorium basah FPK UNAIR. Foto: Tim Penelitian Dr. Gunanti

UNAIR NEWS – Serangan infestasi ektoparasit lintah laut dari Ordo Hirudinea terhadap ikan kerapu sangat mengganggu petambak yang memelihara ikan Kerapu sebagai mata pencaharian. Lintah laut (Zeylanicobdella sp.) yang menginfeksi ikan kerapu memiliki panjang mencapai 15 mm dan dapat dilihat langsung tanpa bantuan mikroskop.

Infeksi lintah laut dapat menimbulkan semacam bekas luka di bagian di kulit, ekor kaudal, dan sirip dorsal ikan kerapu. Bekas luka tersebut menyebabkan ikan kerapu sulit dijual karena fisik dari ikan kerapu sudah tidak bagus, membuat konsumen merasa jijik dan tidak mau membeli ikan kerapu. Harga jual ikan kerapu yang terserang lintah laut mencapai Rp. 40.000,- per Kg, bahkan pada awal pandemik COVID 19 yaitu bulan Maret sampai dengan Mei 2020 ikan yang terserang lintah laut tidak laku jual.

Berdasar hal itu, Dr. Gunanti Mahasri Ir., M.Si, dosen Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (FPK UNAIR) memberikan solusi untuk menanggulangi parasit Zeylanicobdella dengan memanfaatkan perasan daun pepaya. Dosen yang akrab disapa Bu  Gun mengungkapkan daun pepaya memiliki sifat antelmintik yang memiliki efek membunuh atau menghambat pertumbuhan lintah.

“Perasan daun pepaya mengandung senyawa alkaloid karpain,karikaksantin, violaksantin, papain, saponin, flavonoid dan tanin. Senyawa alkaloid karpain dapat menekan sistem saraf pusat lintah. Akibatnya, lintah kehilangan koordinasi saraf otot sehingga tidak dapat menempel pada ikan kerapu,” papar Bu Gun.

Gambaran lintah laut (Zeylanicobdella sp.) yang menyerang di ikan kerapu. Foto : Tim Penelitian Dr. Gunanti

Sedangkan senyawa flavonoid, lanjutnya, dapat menyebabkan vasokonstriksi kapiler dan menurunkan permeabilitas pembuluh darah lintah. Hal ini mengakibatkan terganggunya sirkulasi oksigen dan makanan sehingga dapat mempercepat terjadinya kematian lintah.

Merujuk hasil penelitian yang dilakukan Dr. Gunanti dan tim, perasan daun pepaya dengan dosis 0,05% – 1% mampu menurunkan tingkat keparahan serangan Zeylanicodella sp. dari kategori berat menjadi ringan atau dari rata-rata intensitas 56 menjadi 9 individu dalam satu ekor ikan.

Solusi ini telah dipraktekkan tim pengabdian masyarakat pada Sabtu (11/9/2021) yang diketuai Dr. Gunanti Mahasri Ir., M.Si, Dr. Kismiyati Ir., M.Si. dan Muhammad Browijoyo Santanumurti S.Pi., M.Sc. kepada Kelompok Petambak (Pokdakan) Indo Marine Desa Cumpleng, Kecamatan Brondrong, Lamongan.

“Kendala utama dalam budidaya ikan Kerapu di tambak tradisional adalah adanya penurunan kualitas air dan serangan penyakit, yang dapat menyebabkan gagal panen hingga 100%, hanya dalam waktu 3 – 5 hari setelah infeksi,” ujar Dosen Penanggung jawab Mata Kuliah (PJMK) Penyakit Parasiter Ikan itu.

Dr. Gunanti berharap perasan daun pepaya dapat menanggulangi wabah lintah laut, menekan kematian ikan kerapu dan perlahan membangkitkan ekonomi para petambak kerapu.(*)

Penulis: Dimar Herfano

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp