Bahas Topik Telehealth, Kuliah Tamu FKM UNAIR Undang The University of Auckland, New Zealand

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sesi pemaparan materi mengenai Telehealth oleh Karen Jean Day, RN, RM, MA, PhD, FACHI, Head of Health Systems Group, Faculty of Medical and Health Sciences, The University of Auckland di New Zealand. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga mengadakan kuliah tamu dengan tema “Best Practices of Digital Health Innovation in New Zealand” pada Minggu pagi (02/09).

“Kita tahu bahwa pandemi Covid-19 memberikan kita kesempatan untuk mempercepat perkembangan teknologi kesehatan digital. Di beberapa negara termasuk Indonesia, beberapa organisasi telah mengembangkan kesehatan digital seperti telehealth, telemedicine atau smart medicine. Jadi itulah mengapa menjadi sangat penting untuk mengetahui lebih lanjut mengenai inovasi kesehatan digital,” ungkap Dr. Santi Martini, dr., M.Kes dalam sambutannya selaku Dekan FKM UNAIR.

Untuk kuliah tamu kali ini, Departemen AKK mengundang Karen Jean Day, RN, RM, MA, PhD, FACHI, seorang Kepala Grup Sistem Kesehatan yang berasal dari Faculty of Medical and Health Sciences, The University of Auckland di New Zealand. Karen, nama panggilannya, akan memaparkan presentasinya yang diberi judul “Telehealth in Covid-19 Times”.

“Jadi yang dimaksud dengan telehealth adalah pemberian layanan kesehatan dari jarak jauh menggunakan teknologi,” terang Karen.

Karen menjelaskan telehealth menggunakan internet dengan sistem video conference, biasanya pasien akan ditempatkan di sebuah kantor layanan kesehatan dan dokter akan berada di gedung yang berbeda, yang jaraknya cukup jauh dari pasien.

Selain itu, sambung Karen, hal-hal dasar yang perlu diperhatikan saat melakukan konsultasi online melalui video atau yang disebut teleconsultation adalah background (latar belakang), posisi kamera, suara, kontak mata, posisi badan, dan pengganggu fokus seperti melakukan hal lain di komputer ketika melakukan teleconsultation.  

Karen juga memaparkan mengenai penelitiannya mengenai penggunaan telehealth care untuk asuhan keperawatan komunitas terpadu pada lansia. Untuk mendapatkan data dalam penelitian tersebut dilakukan tiga tahap metode pengumpulan data. Terdiri dari penilaian perawat, kuesioner sebelum dan sesudah untuk pasien, dan exit interview kepada pasien dan dokter.

Tak seperti kuliah tamu pada umumnya, Karen memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdiskusi dalam breakout room. Setelah pemaparan materi mengenai eksplorasi telehealth di era pandemi Covid-19 selama 30 menit, peserta akan masuk breakout room untuk diskusi guna mengevaluasi telehealth yang pernah mereka temui menggunakan perspektif Purpose, People, Process, dan Produck selama 10 menit. 

Peserta diberi jeda 10 menit untuk istirahat lalu kembali ke breakout room untuk memaparkan hasil diskusi sebelumnya selama 15 menit. Disambung diskusi lebih lanjut di room utama untuk sesi tanya jawab, lalu diakhiri dengan penutupan. 

Penulis: Tyas Ratna Manggali

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp