Kuliah Tamu FEB UNAIR Bahas Penggunaan Contingent Valuation Method dalam Payment for Environmental Services

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sesi pemaparan materi oleh Dr. Rosalina Palanca-Tan, PhD, pada kuliah tamu Departemen Ilmu Ekonomi FEB UNAIR pada Kamis siang (30/09/2021). (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga mengadakan kuliah tamu Ekonomi Lingkungan terkait watershed conservation berjudul Payment for Environmental Services: Willingness to Pay for Watershed Preservation. Kuliah Tamu tersebut merupakan bagian dari rangkaian Seri Kuliah Tamu/Guest Lecture Series dalam program Inbound Staff Departemen Ilmu Ekonomi FEB UNAIR.

Kuliah tamu yang diadakan pada Kamis pagi (30/09) tersebut mengundang Rosalina Palanca-Tan, PhD, seorang Profesor dari Department of Economics, Ateneo de Manila University sebagai pemateri. Dalam kuliah tamu tersebut, Dr. Rosalina Palanca-Tan, PhD, Mempresentasikan penelitiannya yang berjudul “Payment for Environmental Services (PES) The Case of The Cagayan De Oro River Basin Mindanao, Philippines”.

“Saya yakin dari sebagian besar peserta sudah familiar dengan istilah payment for environmental services (PES), yang merupakan sebuah skema untuk menghasilkan sumber daya keuangan untuk mendanai dan menghargai inisiatif untuk memulihkan dan melestarikan ekosistem,” ungkapnya.

Prof. Rosalina menjelaskan objektif dari penelitian tersebut adalah untuk mengestimasi economic value yang berasal dari semua keuntungan yang dapat diperoleh dari lingkungan perairan yang terjaga dengan baik. Lokasi penelitian dengan kondisi tersebut adalah Cagayan de Oro River Basin. 

“Penelitian ini memfokuskan pada grup stakeholder tertentu yakni kelompok rumah tangga di Cagayan de Oro City yang bermukim di sekitar hilir sungai Cagayan,” terangnya.

Prof Rosalina menjelaskan alasan pentingnya menghitung estimasi keuntungan tersebut karena estimasi tersebut akan menjadi dasar untuk jumlah dana yang dapat dibayarkan bagi skema PES. Warga yang hidup di hilir sungai mendapatkan beberapa keuntungan dari Sumber Daya Alam di sekitar mereka berupa suplai air bersih yang stabil, pengendalian banjir, suplai makanan (ikan), aktivitas rekreasi (arung jeram, mendaki, luncur gantung), keanekaragaman hayati, serta iklim yang baik dan udara yang segar dari penyerapan karbon oleh hutan.

Cara menghitung estimasi keuntungan dalam penelitian tersebut menggunakan Contingent Valuation Method (CVM). Dalam hal ini CVM merupakan Metode Stated Preference yang merupakan suatu teknik yang menggunakan pernyataan atau pendapat responden secara individu mengenai pilihannya terhadap suatu set pilihan.

“CVM merupakan teknik penilaian non-pasar. Dalam ekonomi jika kita ingin mengetahui keuntungan yang diperoleh dari barang atau jasa kita hanya harus melihat di pasar. Karena dalam pasar setiap barang memiliki harga pasar. Namun, tidak semua jenis barang, program, atau jasa yang memiliki harga pasar. Sehingga kita butuh metode penilaian non-pasar untuk mengukur keuntungannya,” jelas Prof. Rosalina.

Dengan menanyakan secara langsung kemauan responden untuk membayar, sambung Rosalina, dapat dilakukan klasifikasi berbagai jenis keuntungan yang diperoleh sebagai use values dan non-use values. Hal ini dapat memudahkan untuk menghitung estimasi keuntungan yang diperoleh warga dari ekosistem sekitar sehingga dapat ditentukan besar dana yang seharusnya diberikan untuk menjaga lingkungan. 

Penulis: Tyas Ratna Manggali

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp