Dosen Kimia UNAIR Adakan Pengayaan Biodiversitas Bakteri Penangkap Cahaya untuk Kembangkan Zat Warna Alamiah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pengmas pengayaan biodiversitas bakteri penangkap cahaya dalam miniatur Winogradsky yang potensial untuk pengembangan zat warna alamiah, pada Sabtu (25/09/21).

UNAIR NEWS – Saat ini banyak dijumpai industri yang menggunakan bahan kimia. Namun, perlu diketahui bahan kimia yang digunakan dapat menjadi polutan bagi lingkungan. Hal itu lantaran bahan kimia termasuk dalam limbah golongan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

Pencemaran karena bahan kimia yang dihasilkan oleh industri besar maupun industri rumahan dapat meningkatkan BOD (Biologycal Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand). Peningkatan tersebut dapat mempengaruhi keberlangsungan hewan di sekitarnya. Jika hewan tersebut dikonsumsi manusia maka dapat membahayakan kesehatan.

Dari permasalahan tersebut, Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan pengabdian masyarakat dengan judul Pengayaan Biodiversitas Bakteri Penangkap Cahaya dalam Miniatur Winogradsky yang Potensial untuk Pengembangan Zat Warna Alamiah. Kegiatan yang dilakukan secara hybrid luring dan daring itu dilaksanakan pada Sabtu (25/09/21).

Prof. Dr. Afaf Baktir, M.S., mengungkapkan bahwa adanya efek berbahaya dari limbah kimia maka perlu digalakkan penggunaan zat warna alamiah, baik dari tanaman maupun dari mikroorganisme. Kolom Winogradsky, sambungnya, menjadi alat sederhana untuk kultur berbagai jenis mikroorganisme.

Menurut Prof. Afaf sapaan karibnya, kolom Winogradsky memiliki karakteristik yang berhubungan erat dengan berbagai jenis mikroorganisme yang ada, baik dari air kolam maupun lumpur yang dirakit. “Kolom itu menyediakan nutrisi dan sampel mikroorganisme. Cari air yang disinari matahari agar warnanya bagus begitu juga dengan lumpur yang digunakan,” tambahnya.

Pengmas pengayaan biodiversitas bakteri penangkap cahaya dalam miniatur Winogradsky yang potensial untuk pengembangan zat warna alamiah, pada Sabtu (25/09/21).

Dari pembuatan kolom tersebut, ungkapnya, akan ditemukan mikroorganisme yang beragam. Beragam mikroorganisme tersebut tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan.

“Mikroorganisme yang muncul memberi nutrisi untuk mikroorganisme yang selanjutnya. Sistem ini digerakkan oleh cahaya terutama cahaya matahari,” ujarnya.

Selain itu, kolom Winogradsky memiliki keunikan, yakni mikroorganisme yang tumbuh di kolom tersebut sesuai dengan mikroorganisme di tempat alamiahnya, tetapi berbeda jika ditumbuhkan di laboratorium.

Selain pemaparan materi terkait pengembangan zat warna alamiah menggunakan kolom Winogradsky, juga dilakukan pelatihan pembuatan secara langsung yang diberikan kepada MGMP Kimia dan MGMP Biologi se-Kabupaten Malang di SMA Negeri 1 Lawang, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Acara tersebut diharapkan dapat mendukung aktivitas belajar mengajar para guru di sekolah masing-masing. Selain itu, dapat membantu mengurangi penggunaan zat warna kimia dan mengurangi pencemaran lingkungan. (*)

Penulis : Asthesia Dhea Cantika

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp