Dosen FST UNAIR Ajak Cegah Covid-19 Lewat Tanaman Herbal

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga saat ini. Upaya pencegahan penularan dilakukan dengan menjaga imunitas tubuh dan mematuhi juga menjalankan protokol kesehatan.

Saat ini telah beredar berbagai jenis hand sanitizer dan minuman suplemen di pasaran dengan harga yang tidak murah. Hal itu menyebabkan masyarakat enggan untuk membeli apalagi menggunakan. Akhirnya masyarakat memakai air dan sabun, tetapi hal itu tidak praktis dan tidak selalu tersedia saat bepergian.

Berawal dari masalah tersebut, Dr. Junairiah, S.Si., M.Kes., bersama tim dosen dari Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga mengadakan pengabdian masyarakat pembuatan hand sanitizer, minuman herbal, dan budidaya tanaman obat untuk mencegah Covid-19. Kegiatan yang bertempat di Kelurahan Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Surabaya dimulai pada Jumat (16/7/21) dan akan dilakukan kembali secara berkala.

Menurut Dr. Jun sapaan akrabnya, melalui kegiatan itu masyarakat diajak untuk membuat hand sanitizer dan minuman herbal dari bahan yang diperoleh di sekitar. Kegiatan tersebut memanfaatkan Kebun TOGA (Tanaman Obat Keluarga) yang dimiliki kelurahan setempat.

“Keberadaan dari tanaman ini belum dimanfaatkan secara maksimal, hanya sebatas sebagai penghijauan saja. Selain itu, juga belum ada kegiatan untuk membudidayakan berbagai tanaman TOGA ini sehingga sebatas pemeliharaan saja,” terangnya.

Maka solusi dari hal itu adalah dari aspek budidaya, produksi, dan manajemen. Adapun aspek budidaya meliputi, pendampingan budidaya tanaman herbal jahe dan sereh; pelatihan pembuatan produk hand sanitizer dari daun sirih dan jeruk nipis; pelatihan pembuatan minuman herbal dari jahe, sereh dan kayu manis; dan pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran.

“Semua kegiatan akan dipantau progres dan perkembangannya setiap dua minggu sekali,” tambahnya.

Dr. Jun menjelaskan, kegiatan tersebut berkerja sama dengan para ibu-ibu Kelurahan Pacar Kembang. Pelatihan difokuskan kepada ibu-ibu lantaran mereka memiliki waktu luang yang lebih, sehingga adanya kegiatan itu dapat digunakan untuk mengisi waktu luang.

Dengan adanya acara tersebut, Dr. Jun berharap para peserta dapat membudidayakan tumbuhan obat serta mengolahnya menjadi produk jamu. Hal itu juga dapat menambah pemasukan bagi keluarga.

“Semoga para peserta dapat mengaplikasikan untuk produk yang dibuat, selain bisa dikonsumsi sendiri juga dapat digunakan sebagai produk yang dapat dipasarkan. Dengan demikian produk minuman herbal dan hand sanitizer yang dibuat dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta menambah pendapatan sehingga kesejahteraan mitra meningkat,” pungkasnya. (*)

Penulis : Asthesia Dhea Cantika

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp