Vendor Digital Marketing Jamil Azzaini Bagikan Tips Marketing pada Kelompok 8 PMW UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Khairul Fadhil Andio saat memberikan materi. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang dilaksanakan DPKKA UNAIR sudah masuk tahap mentoring terakhir sebelum pengumuman final bisnis yang mendapat pendanaan. Senin (27/09) lalu, kelompok 8 tim dari mentor Loebby Adama Nugraha kedatangan tamu spesial untuk berbagi pengalaman terkait digital marketing.

Ia adalah Khairul Fadhil Andio, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang memiliki bisnis dibidang jasa yang menangani digital marketing. Ia telah menangani konten promosi dari banyak bisnis dan saat ini, ia juga dipilih menjadi vendor untuk menjalankan digital marketing salah satu usaha milik Jamil Azzaini.

Fadhil (sapaan akrabnya) menjelaskan sederhananya, marketing adalah sebuah proses untuk membuat konsumen tertarik membeli suatu produk. Ia menganalogikan marketing layaknya memancing, dimana umpan yang dilemparkan harus disesuaikan dengan ikan yang akan dipancing.

“Kita harus mengemas konten promosi produk kita sesuai dengan apa yang diinginkan oleh segmen pasar, oleh karena itu riset pasar sebenarnya juga termasuk dalam kegiatan marketing,” ujarnya.

Fadhil melanjutkan, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam menyusun konsep dari marketing. Namun, dari semuanya yang paling menentukan keberhasilan, tetaplah aspek  dari bisnis yang kita bangun.

“Apa latar belakang berdirinya bisnis, siapa segmen pasarnya, berapa harganya, apa kelebihan dibandingkan kompetitor tetaplah yang menjadi penentu apakah bisnis kita bisa sukses,” tuturnya. 

Ia meneruskan, jika fundamental dari sebuah bisnis sudah matang dan kuat barulah kita bisa menentukan bagaimana strategi marketing yang akan dijalankan.

Dalam pemaparannya, ia mengungkapkan kanal dan konten promosi merupakan kunci keberhasilan dari strategi marketing yang dijalankan. Dirinya menjelaskan, setiap kanal atau bahkan marketplace memiliki spesifikasi pasar yang berbeda. 

“Misalnya di Shopee cenderung banyak digunakan orang untuk membeli makanan atau fashion, Tokopedia untuk membeli alat, perlengkapan, aksesoris atau gadget, kalau kalian salah menentukan maka peluang produk kalian laku di marketplace akan berkurang,” paparnya.

Ia juga menjelaskan konten dari marketing yang menarik harus memiliki value proposition dari produk supaya lebih menonjol dari kompetitor. Ia menjelaskan value proposition produk bisa dibangun atas fakta atau isu-isu yang sedang hangat di masyarakat.

“Contohnya Beras Maknyuss, mereka menjadikan beras tanpa 3P (Pemutih, pengawet dan pewangi) sebagai proposition mereka yang sebenarnya secara fakta Beras 3P itu tidak ada namun sedang berkembang isunya dikalangan ibu rumah tangga,” Fadhil mencontohkan.

Terakhir,  ia menyampaikan untuk tidak lupa memberikan promo pada produk. Hal tersebut berguna untuk menarik pembeli untuk mencoba produk atau jasa kita.

“Contohnya kalian adakan diskon, event dan penawaran spesial, dengan itu akan membuat konsumen tertarik untuk mencoba produk kita,” tandasnya. (*)

Penulis: Ivan Syahrial Abidin

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp