Dosen UNAIR Kenalkan Alat Deteksi Kelelahan Kepada Siswa SMK

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pelaksanaan workshop pelatihan yang dilakukan secara daring pada 18 September 2021. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Di Indonesia, jumlah kecelakaan kerja mengalami peningkatan tiap tahunnya hingga lima persen. Data dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa pada tahun 2016 terjadi 116.850 kasus kecelakaan kerja. Kajian komprehensif mengenai kecelakaan yang dilakukan oleh Williamson (2011) menunjukan lima persen sampai dengan lebih dari 50 persen kecelakaan kendaraan berat disebabkan karena kelelahan.

Salah satu cara untuk mencegah kelelahan adalah dengan mengetahui tingkat kelelahan. Dengan mengetahui tingkat kelelahan, maka pekerja ataupun individu lain dapat mengatur sendiri kapan harus beristirahat agar tidak membahayakan keselamatan dan kesehatannya. Oleh karena itu, dibutuhkan alat kesehatan yang dapat memonitoring kelelahan pekerja.

Berdasarkan analisis situasi tersebut, Endah Purwanti, S.Si, M.T., bersama tim dosen dan tim pengabdian masyarakat dari program studi Program studi S1 Teknik Biomedis, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga bekerjasama dengan CV. Insbiomed membuat Alat Deteksi Kelelahan Berbasis Sinyal Plethysmograph dan Kecerdasan Buatan untuk Meningkatkan Kualitas Kerja dan Kesehatan. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (18/09/21) tersebut menyasar siswa SMK 3 Pancasila Ambulu, Kabupaten Jember.

Penyerahan alat deteksi kelelahan di SMK 3 Pancasila Ambulu pada 18 September 2021. (Dok. Pribadi)

Endah selaku ketua tim menjelaskan bahwa kegiatan pengmas itu dapat memberikan bekal keahlian kepada siswa SMK. “Diharapkan siswa SMK setelah lulus mampu mengembangkan produksi dan pengadaan alat kesehatan secara mandiri di Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Eropa (MEA),” tambahya.

Kegiatan diawali dengan penyampaian materi tentang apa dan mengapa vaksinasi Covid-19. Selanjutnya, pemaparan materi alumni oleh Limpat Salamat, S.T., terkait start up dan kiat-kiat membangun bisnis. Kemudian, materi pengenalan mikrokontroller dan Internet of Things diberikan oleh Akif Rahmatillah, S.T., M.T. dan Franky Chandra Satria Arisgraha, S.T., M.T.

“Pengenalan dasar mikrokontroler itu bertujuan agar para siswa mengetahui aplikasi elektronika yang lebih lanjut dan sudah banyak aplikasinya di kehidupan sehari-hari, salah satunya sebagai sistem deteksi kelelahan ini,” ujar Endah. Sebagai penutup, materi terkait Artificial Intelligence diberikan oleh Endah sebagai pengantar untuk workshop siswa.

Pelatihan tidak hanya dengen sistem ceramah, tetapi juga melakukan praktik secara langsung dengan komponen-komponen elektronika yang sudah disediakan. Para siswa diberikan pre-test dan post-test untuk sebelum dan setelah materi diberikan.

Dr. Riries berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan dengan berbagai mitra. Selanjutnya, pelatihan yang diberikan kepada siswa SMA juga dapat dilakukan, terutama secara luring. (*)

Penulis : Asthesia Dhea Cantika

Editor : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp