Mahasiswa UNAIR Sabet Juara 1 Ajang White Paper Competition Industrial Worshop 2021

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tiga mahasiswa Universitas Airlangga meraih juara 1 di ajang White Paper Competition Industrial Worshop 2021 pada Sabtu (11/09/21).

UNAIR NEWS – Kembali Ksatria Airlangga menorehkan prestasi di tingkat nasional. Safardi Samsa bersama tim berhasil meraih juara 1 dan Favorite Team di ajang White Paper Competition Industrial Worshop 2021 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HTMI) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Sabtu (11/09/21).

Safardi sapaan karibnya, menuturkan bahwa timnya mengangkat topik “Digital Transformation for Maximizing Workforce Efficiency”. Topik tersebut dipilih lantaran sangat berhubungan dengan keadaan sekarang yang berpengaruh terhadap pekerja.

“Awal mula idenya dari banyak pekerja yang WFH (Work from Home), dan banyak pengusaha yang gulung tikar karena tidak mampu membayari karyawan. Dengan itu harus ada strategi supaya kantor bisa mendapatkan win win solution dengan salah satunya investasi di produk kami yaitu “HEIDI”,” terang mahasiswa Teknik Industri tersebut.

Bagi mahasiswa angkatan 2020 itu, persiapan yang ada bukan tanpa kendala. Safardi mengukpakan bahwa ada dua kendala utama, yakni waktu dan pikiran. “Pertama adalah waktu, dimana kami bertiga pada saat itu benar-benar ada kesibukan masing-masing, sehingga mengerjakan mepet deadline. Bahkan untuk pengumpulan final tersisa 2 menit sebelum penutupan,” tuturnya.

Baginya, pikiran menjadi kunci untuk memastikan ide yang diusung dapat terealisasikan di dunia nyata. Bukan tanpa sebab, sambungnya, pada saat merancang solusi studi kasus final, Safardi dan tim tiga kali mengganti ide bahkan ide terakhir ditemukannya saat H-1 pengumpulan.

“Ide pertama adalah solusi data geospasial untuk penyebaran namun sudah ada yang membuat. Lalu ide kedua adalah aplikasi dan alat smart manufacture namun dari Telkomsel sendiri sebagai penyedia studi kasus sudah punya semuanya. Kami sendiri bingung bagaimana mencari solusi terbaik di studi kasus Telkomsel karena sudah banyak fiturnya. Akhirnya kami menemukan solusi terakhir yaitu “SMARTRY BOOTCAMP” yang berfokus untuk mempercepat penyebaran smart manufacture di Indonesia,” jelasnya melalui pesan WhatsApp.

Dukungan orang tua juga tak luput dari keberhasilan timnya. Safardi mengungkapkan bahwa ia  sering bertukar pikiran dengan orang tua untuk meminta pendapat terkait perancangan ide yang diusung. Selain itu, keluarga juga turut serta membantu usaha mereka dengan turut menyebarkan video presentasi yang diupload untuk mendapat like terbanyak. Serta tak lupa memberikan dukungan doa dan terus menyemangati dikala pesimis dan ingin menyerah.

Menurut Safardi, ide usulannya dan tim tersebut berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut lagi guna mendukung industri di Indonesia, terutama di era industri 4.0 ini. Hal ini, ujarnya, sangat memungkinkan untuk dijadikan produk jadi.

“Tetapi ilmu kami dalam hal mengeksekusikan ini masih kurang. Mungkin kami akan mempelajari lebih lanjut ataupun melalukan kerja sama dengan pihak yang berpotensi dalam hal itu,” tekannya.

Safardi berharap mengikuti kompetisi tersebut menjadi ajang terus menguatkan problem solving. Juga ide tersebut bisa dibuat dan direalisasikan sebuah inovasi perubahan untuk Indonesia. (*)

Penulis : Asthesia Dhea C.

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp