Hari Kedua, PDKV FKH PSDKU Banyuwangi Bahas Keprofesian Kedokteran Hewan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Hari Kedua, PDKV FKH PSDKU Banyuwangi Bahas Keprofesian Kedokteran Hewan. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Ada beberapa keprofesian Kedokteran Hewan yang dapat diambil mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan kedokteran hewannya. Setelah menyelesaikan pendidikan dokter hewan, lulusan kedokteran hewan dapat memilih profesi sebagai dokter hewan praktisi maupun kedinasan. Sehingga, perlu adanya gambaran mengenai keprofesian bagi mahasiswa FKH PSDKU UNAIR Banyuwangi. PDKV FKH PSDKU Banyuwangi 2021 hari kedua mengangkat tema mengenai “Keprofesian Kedokteran Hewan” yang dilaksanakan pada Minggu (26/9/21) secara online melalui platform zoom meeting.

Diwawancarai pihak UNAIR NEWS, Zaid Shah selaku ketua panitia PDKV 2021 menjelaskan bahwa PDKV hari kedua membahas mengenai keprofesian dokter hewan di kedinasan, maupun sebagai praktisi. Selain itu juga terdapat penyampaian materi mengenai mahasiswa berprestasi (MAWAPRES) dan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) oleh Garuda Sakti.

“Pengenalan mawapres untuk mengenalkan dan mempersiapkan mahasiswa baru yang memiliki prestasi untuk bisa ikut andil dalam penyelenggaraan mawapres, selain itu PKM juga dikenalkan untuk meningkatkan minat mahasiswa untuk berkreasi di bidang yang ingin diikuti di dalam PKM tersebut,” ungkapnya.

Materi yang disampaikan, sambung Zaid mengenai dokter hewan dinas dan praktisi seperti kegiatan apa yang di lakukan di kedinasan, dan di praktisi Selain itu juga terdapat studi kasus mengenai hewan yang mendapat perilaku atau tindakan yang tidak sesuai menurut sudut pandang praktisi maupun kedinasan.

“Bisa dibilang pilihan dokter hewan praktisi dan kedinasan, merupakan pilihan yang umum bagi para dokter hewan. Pasti setiap dokter hewan akan terjun di salah satu pilihan tersebut, dan juga kenapa diadakan studi kasus ini sebagai langkah awal gimana sebenarnya dokter hewan sesungguhnya. Sehingga, apa yang bisa mereka lakukan ketika melihat perdagangan hewan yang dilindungi, atau pembunuhan pada gajah untuk mendapatkan gadingnya dan banyak lagi. Setidaknya hal ini seperti ini dapat membantu mengurangi tindakan pada hewan tersebut,” jelas mahasiswa angkatan 2019  tersebut.

Pada akhir wawancara, Zaid berharap mahasiswa baru lebih paham dan mengenal dokter hewan praktisi dan kedinasan. Sehingga memberikan gambaran untuk kedepannya, studi kasus yang diberikan harapanya mahasiswa baru bisa lebih membantu dalam menanggulangi hal tersebut.  

“Yang juga turut andil dalam perlindungan hewan yang teraniaya tersebut, dan juga tindakan tersebut bisa mereka mulai dari saat ini saat menjadi mahasiswa,” tutupnya.

Penulis: Ananda Wildhan Wahyu Pratama

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp