UNAIR Bersama UNICEF Awasi Pelaksanaan Imunisasi Selama Covid-19 di 11 Kota di Jatim

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
PENGENALAN Aplikasi ONA dalam Workshop Monitoring dan Evaluasi Rantai Dingin Imunisasi Selama Pandemi Covid-19 di 11 Kabupatan/Kota di Provinsi Jawa Timur (17/9/2021). (Foto: istimewa)

UNAIR NEWS – Jumat pagi (17/9/2021), Universitas Airlangga dan UNICEF Indonesia menggelar Workshop bertajuk “Monitoring dan Evaluasi Rantai Dingin Imunisasi Selama Pandemi Covid-19 di 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur”. Acara tersebut dihelat secara daring melalui Zoom Meeting. 

Dr. Arief Hargono, drg., M.Kes. selaku PIC acara menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan akselerasi cakupan imunisasi rutin di Provinsi Jawa Timur. Utamanya di sebelas Kabupaten/Kota sasaran. Di antaranya Bangkalan, Pamekasan, Sumenep, Sampang, Jember, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Nganjuk, dan Jombang.

“Program imunisasi ini merupakan salah satu upaya pemenuhan hak anak untuk sehat. Sehingga berdampak pada peningkatan kualitas hidup generasi penerus kita,” ucapnya.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program kemitraan UNAIR–UNICEF Tahun 2021 yang tertuang dalam Program Support on Strengthening the Management of Vaccine Stock (IDL vaccine storage in 11 district/cities). Melalui kegiatan tersebut, UNAIR dan UNICEF Indonesia bersama pemerintah daerah terkait berupaya menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi.

Dalam kesempatan itu, perwakilan Dinas Kesehatan dari 11 Kota/Kabupaten sasaran juga mengikuti sosialisasi terkait Aplikasi ONA. Aplikasi yang dikembangkan oleh WHO itu berguna untuk mendukung kegiatan monitoring dan evaluasi Covid-19. 

Selanjutnya, kata Arief, kegiatan akan berlanjut dengan sharing session terkait inovasi, pembuatan media untuk imunisasi, serta penyusunan rekomendasi untuk akselerasi program imunisasi. “Pelatihan ONA hari ini merupakan salah satu tindak lanjut hasil mapping terkait program imunisasi yang telah dilakukan sebelumnya,” ungkapnya. 

Imunisasi sendiri menjadi salah satu program yang paling efektif guna mencegah PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi, Red) dan penyakit yang berpotensi menjadi wabah, contohnya Campak dan Difteri. Terlebih, di masa Pandemi, Program Imunisasi menjadi salah satu program kesehatan essential yang harus tetap berjalan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. 

Hadirnya kegiatan monitoring dan evaluasi itu diharapkan dapat mengawal pelaksanaan Program Imunisasi selama Covid-19 dari tahap awal hingga akhir. Sehingga berjalan baik dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 

“Kegiatan ini menjadi bagian Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai bentuk konkret peran Universitas Airlangga dan pihak terkait dalam mendukung pembangunan kesehatan. Semoga ini menjadi ikhtiar kita bersama untuk mendukung program imunisasi,” pungkas Arief. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp