Puncak Festival Hari Ayam dan Telur 2021, KMPV UBUR Sukses Gelar Webinar

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
drh. Sjaikur Rachman Chadi saat memaparkan materi pada Festival Hari Ayam dan Telur KMPV UBUR. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Kelompok Minat Profesi Veteriner Unggas dan Burung (KMPV UBUR) Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UNAIR sukses melaksanakan hari puncak Festival Hari Ayam dan Telur 2021 (Minggu, 19/09/2021). Mengusung tema “Meningkatkan Kualitas Daging dan Telur Ayam dengan Pengelolaan yang Tepat di Era New Normal sebagai Pemenuh Nutrisi” panitia mengundang beberapa orang pakar sebagai pengisi webinar diantaranya drh. Sjaikur Rachman Chadi, Purnawati Hustina Rachman, SGz, M.Gizi dan drh. Jamaluddin Assidqi.

Membawakan materi berjudul “Memproduksi Daging dan Telur yang ASUH di Masa Pandemi” drh. Sjaikur Rachman Chadi menyampaikan bahwa komoditas ayam dan telur merupakan sumber protein hewani terbesar bagi rakyat Indonesia. Populasi ayam di Indonesia, lanjutnya, cukup besar dan diharapkan dapat menopang kebutuhan protein hewani, terlebih di masa pandemi saat ini.

“Baik pandemi atau tidak, dalam proses produksinya, ayam dan telur, sektor perunggasan harus tetap menerapkan prinsip ASUH, Aman, Sehat, Utuh dan Halal,” jelas Quality Assurance RPHU PT. Trijaya Lestari Food itu.

Lebih lanjut, dokter Sjaikur menjelaskan bahwa komoditi ayam dan telur sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang gurih, harganya lebih ekonomis dan terjangkau, mudah diolah menjadi aneka olahan, kandungan gizi yang yang bagus dan mudah didapatkan dimana saja.

“Dalam proses nya, ada beberapa hal yang mesti menjadi pedoman bagi industri perunggasan. Yaitu, harus memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV), menerapkan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan ketentuan SNI pendukung lainnya,” papar alumnus FKH UNAIR tersebut.

Dokter Sjaikur menyebut Nomor kontrol veteriner (NKV) adalah sertifikat sebagai bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan higiene dan sanitasi sebagai jaminan keamanan produk hewan pada unit usaha produk hewan. 

Kunci keamanan pangan, lanjutnya, terdiri atas beberapa hal yaitu menggunakan air dan bahan baku yang benar, selalu menjaga kebersihan, simpan makan dalam suhu yang benar, memasak dengan sempurna serta memilah dan menyimpan bahan mentah dan bahan matang.

Sangat perlu, tandasnya, petugas dari hulu ke hilir mematuhi semua standar untuk keamanan produk yang dihasilkan.

“Pada intinya, kerjakan apa yang tertulis dan tuliskan apa yang dikerjakan. Sehingga pengawasan produk terjamin,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Suryadiningrat

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp