Prospek Kerja Lulusan D3 Pengobat Tradisional UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Prospek Kerja Lulusan D3 Pengobat Tradisional UNAIR
Prospek kerja pengobatan tradisional tidak boleh dipandang remeh

UNAIR NEWS – Prospek kerja untuk lulusan program studi D3 Pengobat Tradisional (BATTRA) Fakultas Vokasi Universitas Airlangga sangatlah luas. Selain mempelajari terkait pengobatan tradisional, jurusan ini juga memberikan praktik terkait metode penyembuhan baik dalam maupun luar negeri. Berbekal empat modal dasar, yakni akupuntur, pijat, herbal, dan gizi, tentu memberikan peluang kerja yang sangat luas bagi lulusan BATTRA. 

Imam Al Adibi, A.Md. Battra anggota alumni BATTRA sekaligus pemilik praktik mandiri kesehatan tradisional memaparkan prospek kerja yang cocok bagi lulusan BATTRA pada Forum Inspirasi BATTRA (18/9/2021). Selain dapat mendirikan praktek mandiri, lulusan juga dapat menempuh karir sebagai PNS, pegawai kontrak, hingga bekerja di salah satu Homecare. Imam juga menambahkan jika lulusan ingin menjadi seorang wirausahawan, maka bidang yang cocok yakni produksi produk herbal secara mandiri atau UMKM.

“Setahu saya pada tahun 2020 telah dibuka lowongan kerja PNS untuk herbalis dan lulusan D3 pengobatan tradisional. Kalian juga bisa bekerja sebagai non PNS atau kontrak dengan dinas kesehatan setempat, misalnya dinas kesehatan Kota Surabaya,” katanya.

Suasana Forum Inspirasi BATTRA UNAIR 2021.

Mendirikan Tempat Praktik Sendiri

Menurut Imam, jika ingin membuka praktik mandiri maka terdapat beberapa syarat yang harus terpenuhi. Ia mengingatkan bahwa persyaratan untuk mendirikan praktek mandiri kesehatan tradisional umumnya berbeda-beda, tergantung daerahnya. Daerah satu dengan lainnya memiliki kebijakan masing-masing, terkait informasinya dapat menghubungi pihak yankestrad dinas daerah tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat setempat secara luas agar pendirian praktik tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sedikit informasi, Imam memaparkan berkas-berkas yang diperlukan untuk mendirikan praktek mandiri atau Homecare adalah sebagai berikut:

-Surat izin pendirian praktik (STRTTK)

-Legalisasi salinan STRTTK

-Legalisasi salinan ijazah 

-Surat rekomendasi dari organisasi profesi

-Surat rekomendasi dari puskesmas setempat

-Surat keterangan memiliki tempat untuk praktik mandiri dari desa

Bekerja Sebagai Nakestrad

Menurut amanat PP No. 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional yang isinya mengamanatkan tentang penyelenggaraan layanan kesehatan tradisional (Yankestrad) secara mandiri. Sehingga Yankestrad puskesmas tidak lagi tergabung dalam layanan kesehatan (Yankes). Kebijakan tersebut berakibat tersedianya tambahan lapangan pekerjaan bagi lulusan BATTRA.

Bella Amanda, A.Md. Battra alumnus yang sedang bekerja di PPTI DPC Banyuwangi, mengungkap bahwa hal terkait puskesmas sangatlah kompleks. Menurut Bella di dalam puskesmas terdapat dua pembagian kerja, yakni Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan(UKP). Selain terjun langsung ke masyarakat guna memberi layanan kesehatan, tugas UKM juga meninjau dan melaporkan terkait jumlah penyehat tradisional yang telah mengantongi STPT serta tugas binaan lainnya.

“Ternyata bukan hanya sebagai terapis dan pengobat tradisional, ‘seni’nya di puskesmas itu kompleks dan sangat luar biasa,” ungkapnya.

Berbeda dengan UKM, UKP lebih melayani atau mengobati individu secara langsung. Selama ini UKP memberikan pelayanan terkait konsultasi herbal, pijat bayi, totok wajah, dan akupuntur. 

Para lulusan BATTRA dapat bergabung dalam organisasi Perkumpulan Pengobat Tradisional Indonesia (PPTI). Organisasi tersebut menghimpun dan menaungi para praktisi bidang kesehatan tradisional Indonesia yang telah menempuh minimal program D3 dengan keahlian keterampilan dan ramuan.

Penulis : Muhammad Ichwan Firmansyah

Editor : Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp