Kabid Kesmas Dinkes Jatim Ajak Masyarakat Berperan Aktif dalam Pemenuhan Air Bersih dan Sanitasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, drg. Vitria Dewi M.Si. saat memberikan sambutan dalam Webinar Series.

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) selalu berusaha untuk mendukung tercapainya program Sustainable Development Goals (SDGs) pemerintah. Dalam rangka mencapai program SDGs 6 yaitu akses air bersih dan sanitasi layak, UNAIR berkolaborasi dengan UNICEF dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Webinar Series 1.

Webinar bertajuk “Pembiayaan Air dan Sanitasi Melalui Micro Finance Institution (MFI) dan Wirausaha Mandiri (WUSAN)” tersebut dilangsungkan secara daring. Webinar Series 1 juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Kesling Kesjaor Dinkes Jatim (16/9/2021).

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, drg. Vitria Dewi M.Si., pada sambutannya menuturkan bahwa kondisi pandemi berdampak terutama pada ekonomi keluarga. Menurutnya, pandemi dapat diatasi dengan melakukan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.

“Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan bagian dari lima pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Red). Saat ini, hal tersebut menjadi tantangan baru karena kondisi  pandemi yang berdampak pada perekonomian masyarakat,” jelasnya.

Keuangan masyarakat menengah ke bawah, biasanya hanya cukup untuk kebutuhan makan hari itu saja. Pemerintah harus juga memikirkan bagaimana mereka bisa tetap menjalani hidup dengan sanitasi yang layak dan mampu memberikan opsi-opsi alternatif.

“Harus ada lembaga keuangan mikro yang bisa bergandeng tangan dengan kita (melalui program pembiayaan), agar masyarakat tetap bisa menjalankan kehidupannya namun sanitasi bisa tetap menjadi prioritas,” ungkapnya.

Tidak hanya terkait perilaku sehat STBM, pemerintah juga harus berpikir lebih komprehensif terkait limbah domestik yang ada di sekitar pemukiman. Limbah domestik dalam keadaan normal, sudah terbiasa dipantau bagaimana cara mendaur ulangnya.

“Namun di kondisi pandemi, di setiap RT pasti akan ada limbah masker. Apalagi ada himbauan untuk setiap orang harus menggunakan double masker. Limbah masker tersebut akan berpengaruh pada lingkungan kita,” terangnya.

Drg. Vitria menyampaikan bahwa pada Webinar Series akan membahas detail mengenai pemenuhan air minum dan sanitasi masyarakat. Masyarakat tidak bisa hanya mengandalkan anggaran pemerintah, semua elemen masyarakat juga bisa berperan aktif dalam pembiayaan untuk pengadaan air bersih dan sanitasi.

“Kita harus memiliki komitmen bersama agar lingkungan masyarakat menjadi lebih baik. Mari kita selesaikan persoalan kemiskinan dimulai dengan pemenuhan air minum dan sanitasi di masyarakat,” tutupnya (*)

Penulis :  Sandi Prabowo

Editor  :  Binti Q, Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp