UNAIR NEWS – Dalam upaya pemahaman ilmu teknologi, kesehatan dan budaya lingkup internasional, empat mahasiswa Program Studi D3 Otomasi Sistem Instrumentasi (OSI) Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR) mengikuti student outbound dan kursus internasional yang diadakan oleh Asia University, Taiwan. Mereka adalah Halid Misfal Karbala, Indira Salma Wiwanda, Seva Adrianto, dan Daffa Kharis Hemawan.
Kursus tersebut terdiri dari Interdisciplinary Global Health, Web Design, dan Artificial Intelligence (AI) yang secara keseluruhan memiliki jam kursus sebanyak 54 jam. Program itu dilaksanakan selama dua bulan terhitung sejak Juli-Agustus 2021. Seva Adrianto salah satu peserta yang mengambil kursus Interdisciplinary Global Health mengaku mendapat banyak hal baru dan pelajaran di bidang kesehatan.
“Dalam salah satu program, ada dimana kita membahas tentang penanganan Covid-19 di seluruh dunia dan bagaimana kondisi Covid-19 di seluruh dunia serta bagaimana negara tersebut menangani permasalahan Covid-19,” jelas Seva.
Lebih lanjut, ia membeberkan bahwa tidak hanya permasalahan Covid-19 saja tetapi juga permasalahan kesehatan lainnya. Dr. Hui-Wen Chien sebagai pengajar Asia University menunjukan bagaimana situasi dan penanganan masalah Kesehatan yang ada di Taiwan. Selanjutnya pengajar dari UNAIR Prof. Ferry Efendi memberikan materi mengenai tenaga keperawatan yang ada di Indonesia.
Daffa Kharis Hemawan yang mengambil dua kursus yakni Interdisciplinary Global Health dan Web Design menceritakan pengalaman yang didapat dari sosok pengajar web design Prof. Edgar Lin. Mulai dari pembuatan website, dasar html, hingga tingkat javascript.
“Materi pembelajarannya sangat santai dan menggunakan video simulasi bagi peserta yg tidak menguasai bahasa Inggris,” ucap Daffa.
Sementara kursus Artificial Intelligence (AI) diikuti oleh Halid Misfal Karbala dan Indira Salma Wiwanda mempelajari mengenai sejarah AI, perkembangan AI dari masa ke masa, pembuatan program menggunakan Python, Numpy, dan Pandas.
Berbagai program yang tersaji dalam kursus membuat empat mahasiswa OSI bisa melihat dunia lebih besar lagi meskipun secara online. Lantaran, dalam prosesnya mereka menyebut bisa belajar arti kepedulian, cara menumbuhkan bakat untuk komunitas, dan terpacu mengejar perbedaan akademis. (*)
Penulis : Viradyah Lulut Santosa
Editor : Binti Q. Masruroh
