UNAIR Gandeng UNICEF Tingkatkan Cakupan Imunisasi Rutin di Jawa Timur

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
dr. Nyoman Anita Damayanti, drg., M.S selaku Program Focal Point dalam Kegiatan Workshop “Penguatan Micro Planning dan ToT untuk Meningkatkan Cakupan Imunisasi Rutin di Jawa Timur” yang diselenggarakan secara daring Kamis (16/9/2021). (Foto: istimewa)

UNAIR NEWS – Program kemitraan UNAIR-UNICEF Indonesia telah mulai berjalan. Agenda yang tertuang dalam Program Cooperation Agreement itu difokuskan untuk mengatasi persoalan kesehatan di Jawa Timur. Salah satu kegiatannya adalah Workshop bertajuk “Penguatan Microplanning dan ToT untuk Meningkatkan Cakupan Imunisasi Rutin di Jawa Timur” yang diselenggarakan secara daring Kamis (16/9/2021) kemarin. 

Dalam kegiatan itu, UNAIR dan UNICEF Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur serta sejumlah stakeholder terkait berupaya mendukung pemerataan cakupan imunisasi di 11 kabupaten sasaran. Di antaranya Bangkalan, Situbondo, Pamekasan, Jember, Probolinggo, Sampang, Pasuruan, Jombang, Sidoarjo, Nganjuk, Sumenep.

“Kegiatan hari ini masuk ke dalam kegiatan kerja sama UNAIR-UNICEF. Tetapi karena kita tidak bisa berjalan sendiri, maka kita juga mengajak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur untuk menghubungkan ke dinas kesehatan di 11 kabupaten sasaran,” ungkap dr. Nyoman Anita Damayanti, drg., M.S selaku Program Focal Point. 

Ia menjelaskan, Pandemi Covid-19 telah memberikan efek terhadap imunisasi. Menurut survei dari Kementerian Kesehatan dan UNICEF, 84 persen dari semua fasilitas kesehatan melaporkan layanan imunisasi terganggu di kedua level, yaitu Puskesmas dan Posyandu. 

Dalam kesempatan presentasi masing-masing kabupaten, tak sedikit yang mengutarakan persoalan yang muncul di lapangan terkait pelaksanaan imunisasi. Misalnya Kabupaten Pamekasan. Salah satu masalah mendasar di sana adalah warga enggan imunisasi karena takut dengan Vaksin Covid-19.  

“Permasalahan yang muncul ini apabila tidak segera dilakukan tindakan preventif, maka akan berdampak pada kejadian luar biasa PD3I di masa mendatang,” ujar Nyoman.

Acara dibuka oleh Ketua BKMP Universitas Airlangga yang diwakilkan oleh Dr. Dewi Retno Suminar M.Si. Psikolog. Dalam kesempatan itu, perwakilan Dinas Kesehatan dari 11 kabupaten ikut serta. Selain itu, hadir pula Dr. Armunanto, M.PH. dari UNICEF Indonesia; Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur; dan Dekan FKM UNAIR Dr. Santi Martini, dr., M.Kes.

Menurut dr. Santi Martini, dr. M.Kes, kegiatan tersebut merupakan bentuk pengabdian masyarakat Universitas Airlangga sebagai perguruan tinggi. Terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia. 

“Ini salah satu peran kami untuk ikut memberikan solusi terhadap masalah kesehatan di sekitar kita. Ini akan lebih cepat berhasil jika kita berkolaborasi,” pungkas Santi. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp