Strategi BMT NU Jatim Tingkatkan Kredit Pembiayaan untuk Sarana Sanitasi dan Air Bersih Masyarakat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Direktur Baitul Maal wat Tamwil Nuansa Ummah (BMT NU) Jawa Timur Mashudi Kanzil, S.Ag saat memaparkan gambaran strategi di BMT NU JAtim. (Foto : istimewa)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga melakukan kolaborasi dengan UNICEF dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Webinar Series 1. Webinar tersebut membahas mengenai aspek pembiayaan untuk sarana sanitasi dan air bersih untuk masyarakat (16/9/2021).

Direktur Baitul Maal wat Tamwil Nuansa Ummah (BMT NU) Jawa Timur Mashudi Kanzil, S.Ag hadir dalam webinar tersebut. Menurutnya, saat ini kantor cabang di BMT NU Jatim ada sebanyak 76 cabang yang tersebar ke 10 kabupaten/kota di Jatim.

Berkaitan dengan program sanitasi, BMT NU Jatim telah melakukan kerja sama dengan Water.org sejak tahun 2018. Ada banyak tantangan dan pengalaman yang memaksa BMT NU Jatim untuk banyak terjun langsung di masyarakat.

“BMT memikirkan bagaimana cara menyelesaikan persoalan sanitasi. Bagaimana nantinya sanitasi menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat sebab kesehatan merupakan hal yang urgent,” jelasnya. 

Water.org memberikan target kepada BMT NU Jatim untuk menyalurkan pembiayaan sanitasi dan air bersih sejumlah 9 ribu anggota BMT NU Jatim. Di tahun pertamanya, BMT NU Jatim sempat pesimis terhadap target yang ditentukan Water.org.

“Kami sempat pesimis karena pada tahun pertama pencapaian target hanya 5-10 persen saja,” ungkapnya. 

BMT NU Jatim perlu berpikir keras agar target yang disusun bersama Water.org bisa tercapai. Water.org mengajak BMT NU Jatim untuk melakukan studi banding dalam rangka menimba ilmu yang perlu dilakukan ke depan

“Kemudian kami berpikir bahwa pemicuan ini tidak hanya cukup hanya dilakukan kepada orang dewasa, tapi juga melalui pengenalan sejak dini kepada anak-anak dari anggota BMT,” tuturnya. 

BMT NU Jatim kemudian menyusun strategi untuk memicu kebiasaan hidup bersih dan sehat. Pertama, melalui penyelenggaraan lomba mewarnai sanitasi yang sehat di tingkat TK. Sedangkan untuk tingkat SD, kami adakan lomba menggambar toilet yang sehat.

“Setelah itu, ternyata mulai ada rangsangan dari orang tua untuk menyiapkan sanitasi dan mengurangi kebiasaan BABS,” ucapnya.

Ketiga, BMT NU Jatim juga melakukan pengajian bersama tokoh agama yang membahas tentang thaharah (bersuci) dan adab ketika BAB menurut pandangan Islam. BMT NU Jatim juga melibatkan sanitarian dan wirausaha sanitasi.

“Di akhir tahun 2020, Alhamdulillah kami mendapatkan sapaian di atas target awal yang awalnya dari 9000 tercapai, di akhir tahun 2021 melebih target hingga 11.625,” pungkasnya. (*)

Penulis :  Sandi Prabowo

Editor  : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp