Menilik Merger PELINDO dalam Airlangga Executive Talks

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Edi Priyanto, S.KM., MM., Direktur SDM PELINDO III dalam Executive Talks. (Foto: istimewa)

UNAIR NEWS – Peresmian merger PT Pelabuhan Indonesia (PELINDO) yang tinggal hitungan hari, menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Aksi korporasi yang termasuk dalam program strategis nasional tersebut merupakan penggabungan dari PT Pelindo I, II, III, dan IV yang berada dari wilayah berbeda di Indonesia.

Edi Priyanto, S.KM., MM, direktur sumber daya manusia PT PELINDO III dalam Airlangga Executive Talks menyebutkan bahwa tujuan dari aksi ini adalah untuk memudahkan koordinasi dalam pengembangan kawasan industri. “Sehingga PELINDO dapat meningkatkan konektivitas nasional, standarisasi pelayanan pelabuhan dan logistik yang terintegrasi,” sebutnya.

Edi berharap dengan terdorongnya konektivitas nasional, maka volume ekspor impor akan meningkat. Singkatnya, bila volume keduanya meningkat, maka akan menimbulkan dampak positif bagi perekonomian nasional.

Dalam acara pada Rabu (15/9) lalu, Edi juga menjelaskan, setelah merger, portofolio perusahaan plat merah tersebut akan dibedakan menjadi empat cluster berdasarkan pada kedekatan bisnisnya. “Pembagian empat cluster bertujuan untuk eksekusi pengembangan bisnis, agar lebih fokus sesuai lini bisnis,” jelas pemateri dalam sesi Opening Remark tersebut.

Sebagai direktur SDM, Edi memaparkan bahwa merger tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan internal. Untuk itu, Edi berusaha untuk selalu mengkomunikasikan tentang manfaat serta perubahan yang terjadi setelah merger baik kepada direksi, komisaris, struktural, dan karyawan. “Mengkomunikasikan niat baik dengan cara yang baik, akan menghasilkan hasil yang baik juga, karena kita tahu bahwa merger ini merupakan hal yang membawa kemajuan bagi PELINDO,” tuturnya.

Adanya perubahan jabatan dan posisi akibat merger, tentu dikhawatirkan menimbulkan kekhawatiran pengurangan sumber daya manusia. Untuk mengatasinya, direktur SDM PELINDO ini mau tak mau harus menekankan kepada sejumlah enam ribu karyawan bahwa tidak ada pemutusan hubungan kerja ataupun gangguan terhadap kesejahteraan karyawan.

“Melalui pendekatan ke serikat pekerja, kami akhirnya mendapat dukungan penuh. Lalu langkah selanjutnya adalah kami memfasilitasi karyawan mempersiapkan perubahan kedepan. Selain itu, kami juga menyediakan kanal informasi untuk menjawab pertanyaan mengenai merger di bidang sumber daya manusia,” jelasnya.

Akhir kata, dalam sesi opening mark tersebut ia berharap melalui transformasi bisnis ini, PELINDO mampu menjadi bisnis jasa kepelabuhanan yang berdampak positif bagi perekonomian nasional.(*)

Penulis : Stefanny Elly

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp