Cerita Mahasiswa FKp saat Menjadi Relawan Vaksinasi Covid-19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Rio dan teman-teman saat menjadi relawan vaksin Covid-19 di Grand City Surabaya. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Berawal dari keinginan untuk memberi kontribusi nyata terhadap penanganan Covid-19, Rio Arya Putra Mahendra Mahasiswa Fakultas Keperawatan (FKp) Universitas Airlangga tergerak untuk menjadi relawan vaksinasi Covid-19. Mahasiswa yang akrab dipanggil Rio itu bergabung menjadi relawan Covid-19 sejak bulan Juli 2021 hingga sekarang.

“Untuk pertama kali bergabung sekitar bulan Juli dan untuk sampai kapannya itu tidak ditentukan, akan tetapi bebas mau mengambil atau tidak jika ada tugas, jadi seperti part time gitu,” ungkapnya saat diwawancarai (15/9/2021).

Program naungan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNAIR itu terbagi menjadi dua shift yaitu pagi dan siang yang bertempat di Grand City Surabaya. Rio mengungkapkan bahwa warga Surabaya sangat antusias untuk melakukan vaksinasi, tercatat sebanyak 300 peserta yang mendapat vaksin setiap harinya.

“Alhamdulillah semakin banyak yang tervaksin akan secara langsung membentuk herd immunity,” ungkap mahasiswa asal Surabaya itu.

Lebih lanjut Rio bercerita bahwa sebenarnya sangat banyak tenaga kesehatan Universitas Airlangga yang mengikuti program tersebut, seperti sivitas akademika Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Keperawatan, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat. 

“Banyak mahasiswa yang ikut mulai dari angkatan 2020 sampai angkatan senior, profesi, sampai yang sudah bekerja, tetapi tetap disesuaikan kemampuan dan jobdesk yang ada,” tandasnya.

Rio dan relawan lain tidak sendiri saat melakukan vaksinasi, mereka berkolaborasi dengan puskesmas setempat guna lancarnya acara. Adapun kegiatan yang dilakukan saat vaksin adalah pendaftaran, cek kesehatan, pemberian vaksin, dan pemantauan setelah vaksin.

 “Kegiatan yang dilakukan relawan mulai dari pendaftaran, screening, vaksinator, serta observasi kondisi setelah vaksin,” ungkap mahasiswa semester tujuh itu.

Kemudian, Rio mengungkapkan bahwa selain menjadi relawan vaksin, ia dan teman-temannya juga turut andil dalam kegiatan pembagian masker serta sembako. 

“Sebenarnya tidak hanya vaksin sih, tapi juga bagi-bagi masker dan sembako. Sayangnya untuk menjadi perawat di ruang isolasi Covid-19 belum diperbolehkan sama fakultas karena masih tahap menempuh studi,” terangnya.

Pada akhir, Rio berpesan pada seluruh mahasiswa kesehatan agar selalu memberikan sumbangsih terhadap penanganan Covid-19, sebab peran mahasiswa sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara sebagai agent of change. Kemudian ia berharap masyarakat dapat semakin antusias terhadap program vaksinasi pemerintah guna tercapainya herd immunity.

“Jujur ketika di masa pandemi ini pengalaman praktik itu minim sekali, kalau bukan kita yang inisiatif untuk mengembangkan hardskill dan softskill terus siapa lagi, karena teori saja tidak cukup,” tutupnya.

Penulis: Adelya Salsabila Putri

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp