Pemberian Konseling Melalui Home Pharmacy Care terhadap Pasien Hemodialysis dengan Hipertensi dalam Menurunkan Tekanan Darah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh pharmacyu.ca

Home Pharmacy Care (HPC) merupakan konsep pelayanan kefarmasian di rumah dengan tujuan memberikan pemahaman tentang pengobatan dan memastikan bahwa pasien yang telah berada di rumah dapat menggunakan obat dengan benar. Bentuk pelayanan ini tidak dapat dilakukan pada semua pasien mengingat waktu pelayanan yang cukup lama dan berkesinambungan. Namun, pada beberapa pasien jenis pelayanan ini penting terutama pasien dengan usia lanjut yang mendapatkan terapi poli farmasi dan juga pasien dengan penyakit-penyakit kronis dimana membutuhkan terapi dalam jangka waktu yang lama.

Penyakit ginjal kronik (Chronic Kidney Disease/ CKD) merupakan salah satu penyakit kronis yang membutuhkan perhatian lebih dari tenaga kesehatan tidak terkecuali peran apoteker. Terutama pasien CKD yang sudah berada pada tahap akhir (End Stage Renal Disease (ESRD)) (GFR <15ml/menit/1,73 m2) yang memerlukan Terapi Pengganti Ginjal, salah satunya terapi hemodialisis.

Berdasarkan data di 2017, tercatat jumlah pasien CKD terutaman pasien ESRD yang menjalani hemodialisis memiliki penyakit dasar berupa hipertensi di urutan pertama sebesar 36%. Disisi lain saat fungsi ginjal mengalami gangguan maka tekanan darah akan meningkat dan menimbulkan hipertensi. Hipertensi memiliki pengaruh besar terhadap kejadian komplikasi lainnya seperti kardiovaskular. Sementara kardiovaskular dilaporkan sebagai penyebab utama kematian pada populasi ini sebesar 51%. Komplikasi ini sering kurang terdiagnosis dan diobati pada pasien dengan CKD. Oleh karena itu, kelompok pasien ini harus diakui memiliki resiko tinggi yang memerlukan perhatian medis khusus pada tingkat individu.

Melalui HPC sepatutnya apoteker terlibat dalam pengelolaan tekanan darah pasien hemodialisis melalui pemberian konseling terkait terapi farmakologi maupun non farmakologi. Pemberian konseling pada pasien melalui layanan HPC ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pasien terhadap terapinya sehingga pasien mendapatkan efek terapi yang optimal.

Suatu studi dilakukan pada pasien rawat jalan di Unit hemodialisis RSUD Aloe Saboe dan RSUD Toto. Studi ini menggunakan metode pre-posttest pengukuran tekanan darah dan juga menilai kepatuhan pasien menggunakan kuisioner MAQ (Medication Adherence Questionnaire) dan perhitungan jumlah obat melalui metode PCA (Pill Count Adherence). Dengan memperhatikan kriteria inklusi yaitu 1) Usia ≥ 19 tahun; 2). menjalani hemodialisa rutin; 3). memilik penyakit hipertensi, dan 4) menggunakan obat hipertensi.

Dari hasil studi kepatuhan minum obat pasien berdasarkan metode MAQ dan PCA, kelompok pasien yang mendapatkan HPC cenderung mengalami peningkatan kepatuhan minum obat dibanding dengan kelompok tanpa HPC. Peningkatan kepatuhan minum obat antihipertensi pada kelompok HPC ini berbanding lurus dengan penurunan tekanan darah pasien dikelompok tersebut. Penurunan tekanan darah pada kelompok konseling ini sama halnya dengan penelitian oleh Illahi, et al (2019) dengan pemberian HPC pada pasien hipertensi mampu menurunkan tekanan darah pasien dibanding kelompok kontrol. Sementara kelompok tanpa HPC cenderung mengalami peningkatan dan beberapa peningkatan tekanan darah sistol tersebut > 140 mmHg.

Kepatuhan pengobatan merupakan faktor penting yang berkonstribusi terhadap baik buruknya pengontrolan tekanan darah. Pada studi cross sectional, ketidakpatuhan terhadap pengobatan meningkatkan hipertensi resisten pada pasien-pasien hemodialisis (Rajan, et. al. 2017). Sehingga pemberian konseling oleh apoteker melalui HPC merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan pasien akan minum obat. Sebagaimana laporan dalam beberapa penelitian sebelumnya, pemberian konseling oleh apoteker terbukti meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatannya.

Berdasarkan hal tersebut, kegiatan HPC memudahkan apoteker dalam mengidentifikasi serta menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien dan sangat mempengaruhi ketidakpatuhan pasien dalam pengobatan. Konseling apoteker yang efektif bisa memberikan pemahaman yang baik kepada pasien sehingga pasien lebih patuh dan akan mempengaruhi pada pengontrolan tekanan darah. Dimana setiap penurunan tekanan darah pasien dialisis secara signifikan menurunkan resiko kejadian kardiovaskular. Kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan merupakan salah satu faktor penting dalam mengontrol tekanan darah. Oleh karena itu, melalui pemberian asuhan kefarmasian dalam hal ini pemberian konseling oleh apoteker melalui HPC merupakan salah satu upaya apoteker dalam meningkatkan kepatuhan pasien dalam pengobatannya.

Penulis: Bambang Subakti Zulkarnain

Link artikel: https://www.degruyter.com/document/doi/10.1515/jbcpp-2020-0462/html

Judul Artikel: Providing counseling through home pharmacy care (HPC) for hemodialysis patients with hypertension in lowering blood pressure

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp